Mengenal Ong Dam Sorot, Seniman Tato Thailand Hidup Bersama 8 Istri

Liputan6.com, Bangkok - Seorang seniman tato di Thailand jadi sorotan dunia maya, setelah menikah dengan delapan wanita muda. Uniknya, ke semua istri hidup dengan rukun satu sama lain.

Namanya Ong Dam Sorot. Ia adalah seorang seniman tato muda yang berspesialisasi dalam gaya yantra tradisional.

Pada September 2022, namanya jadi perbincangan usai melakukan perbincangan dengan seorang komedian asal Thailand pada sebuah kesempatan.

Pesohor itu menanyakan tentang status pernikahannya yang kontroversial, dikutip dari laman Khaama.com, Rabu (8/3/2023).

Pada podcast yang telah mengumpulkan penonton lebih dari tiga juta tersebut, Ong Dam Sorot memperkenalkan masing-masing istrinya dan berbicara tentang bagaimana mereka bertemu.

Kedelapan wanita tersebut menggambarkan suami mereka sebagai sosok pria yang baik hati. Bahkan, salah satu pujian yang dilontarkan yaitu, Ong Dam adalah pria paling perhatian di Bumi.

Ong Dam Sorot bertemu dengan istri pertamanya, Nong Sprite di pernikahan seorang teman dan langsung melamarnya.

Istri kedua, Nong L ia temui di pasar, dan Nong Nan, istri ketiganya, di rumah sakit. Istri keempat, kelima dan keenam ia temui di media sosial, Instagram, Facebook, dan TikTok.

Istri ketujuh, Nong Film ditemui saat mengunjungi kuil Phra Pathom Chedi bersama ibunya, sedangkan untuk istri kedelapan, Nong Mai ditemui usai dirinya berlibur di Pattaya bersama empat istrinya.

"Dia adalah pria paling perhatian yang pernah kami lihat," ujar kedelapan wanita tersebut sembari menambahkan bahwa mereka tidak perlu bertengkar.

Dua istrinya kini sedang hamil, dan ia sudah memiliki seorang putra dari istri pertamanya, Nong Sprite.

Para istri tidur di empat kamar tidur, dua orang per kamar, dan menunggu giliran untuk berbagi tempat tidur dengan suaminya. Ternyata, tidak ada yang mempermasalahkan pengaturan tersebut.

Meskipun beberapa wanita kesulitan menjelaskan kepada keluarga bahwa mereka menikah dengan seorang pria yang menganut sistem poligami, mereka tidak menyerah pada Ong Dam, dan akhirnya, teman dan keluarga menerima situasi tersebut.