Banjir Bandang Melanda 2 Provinsi yang Porak-poranda Akibat Gempa Turki, 14 Orang Tewas

Badan penanggulangan bencana Turki mengatakan lebih dari selusin penyelam profesional terlibat dalam upaya penyelamatan di Provinsi Sanliurfa dan Adiyaman.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 16 Mar 2023, 11:01 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2023, 11:00 WIB
Kendaraan dan puing-puing berserakan akibat banjir di Sanliurfa, Turki, pada Rabu (15/3/2023). Banjir akibat hujan deras melanda dua provinsi yang porak-poranda akibat gempa bulan lalu, menewaskan sedikitnya 14 orang. (Dok. Hakan Akgun/AFP)
Kendaraan dan puing-puing berserakan akibat banjir di Sanliurfa, Turki, pada Rabu (15/3/2023). Banjir akibat hujan deras melanda dua provinsi yang porak-poranda akibat gempa bulan lalu, menewaskan sedikitnya 14 orang. (Dok. Hakan Akgun/DIA via AP)

Liputan6.com, Ankara - Banjir bandang yang dipicu hujan lebat melanda dua provinsi di Turki yang sebelumnya hancur akibat gempa 6 Februari 2023. Bencana itu menewaskan sedikitnya 14 orang dan meningkatkan kesengsaraan bagi ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal.

Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengungkapkan bahwa dalam satu periode 24 jam, curah hujan di Provinsi Adiyaman mencapai 136mm dan 111mm di Provinsi Sanliurfa.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan, tim penyelamat masih mencari lima orang yang dilaporkan hilang di tiga lokasi, setelah banjir bandang mengubah jalan di Provinsi Adiyaman dan Sanliurfa menjadi sungai, menghanyutkan mobil, menggenangi rumah dan tempat pengungsian korban gempa.

Sedikitnya 12 orang tewas di Sanliurfa, termasuk lima warga negara Suriah yang mayatnya ditemukan di bawah tanah apartemen yang terendam banjir.

Gubernur Sanliurfa Salih Ayhan mengatakan, wilayah tersebut belum pernah mengalami bencana banjir bandang seperti itu.

"Ketika saya bangun, rumah kami terendam air," kata Melek Yildirim setelah dievakuasi dari sebuah jalan di Sanliurfa dengan perahu seperti dilansir AP, Kamis (16/3/2023). "Situasinya menyedihkan."

Di Adiyaman, dua orang tenggelam setelah banjir menyapu sebuah rumah kontainer yang menampung satu keluarga korban gempa.

AFAD mengatakan, lebih dari selusin penyelam profesional terlibat dalam upaya penyelamatan di kedua provinsi tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya