Liputan6.com, London - Antusiasme menyambut hari penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla tidak hanya dirasakan oleh rakyat Inggris saja, namun juga warga negara Indonesia (WNI) yang berada dekat dengan pusat acara. Upacara sakral yang berlangsung untuk pertama kali sejak penobatan terakhir pada 2 Juni 1953 itu akan berlangsung pada Sabtu 6 Mei 2023 di Westminster Abbey, London.
WNI bernama lengkap Indira Ardiyatna yang tinggal dan bekerja di Kota Glasgow, Skotlandia, mengisahkan antusiasme tersebut kepada Liputan6.com.
Baca Juga
"Semangat banget. Karena cukup mengikuti tentang royal family lewat serial 'The Crown' dan interesting banget sejarahnya. Kemarin waktu Ratu Elizabeth II meninggal, saya pergi ke Edinburgh untuk melihat coffin-nya dibawa dari Balmoral Castle. Di situ ramai sekali warga memberikan penghormatan terakhirnya, tepuk tangan, bunga di mana-mana dan mereka rela berdesak-desakan di jalan," ujar perempuan yang akrab disapa Indira tersebut, Jumat (5/5/2023).
Advertisement
Terkait suasana jelang penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla, Indira menjelaskan bahwa Kota London sudah sangat ramai.
"Sudah banyak area-area yang akan digunakan untuk kepentingan coronation ditutup dan hanya dibuka pada jam-jam tertentu. Kebetulan kemarin sempat ke London dan sudah dipasang banyak sekali bendera-bendera untuk merayakan coronation," tutur Indira yang menyelesaikan studi S2-nya di Universitas Glasgow.
Indira mengaku sangat ingin menyaksikan langsung kemeriahan penobatan, namun jarak membuatnya berpikir ulang.
"Mau banget melihat acaranya langsung, tapi karena jauh jadi kayaknya nonton dari TV aja atau di Skotlandia bisa ke Edinburgh (ibu kota). Karena akan ada parade juga dan banyak komunitas lokal kayak public library atau church yang mengadakan acara makan-makan dalam rangka coronation," ujarnya.
Di Kota Glasgow, ungkap Indira, suasanya sendiri tidak terlalu heboh.
"Belum ada terlihat pasang bendera-bendera kayak di London, tapi semua supermarket disini karena secara nasional, sudah banyak menjual hiasan-hiasan seperti bendera, piring, dan gelas dengan ornamen bendera Inggris. Produk makanan juga mengganti branding-nya dengan kata-kata 'coronation special edition'," ungkap Indira.
Ditanya antusiasme warga lokal, Indira menjelaskan bahwa dikota tempatnya tinggal banyak yang sudah tidak terlalu peduli lagi tentang monarki atau sudah tidak melihat relevansinya
"Banyak komplain mengenai bagaimana negara ini sedang mengalami resesi dan krisis, harga living cost semakin mahal, tapi coronation menghamburkan banyak uang… Jadi, agak mixed sih, tapi kayaknya yang lebih excited adalah yang bukan orang lokal," jelas perempuan usia 25 tahun tersebut.
Indira mengisahkan bahwa dia ikut merasakan masih ada sentimen anti-Camilla, mengingat latar belakang kisah cintanya dengan Raja Charles III.
"Banyak yang nggak terima Camilla dipanggil queen... Karena seharusnya istilah yang dipakai itu queen consort atau pendamping kan, tapi di undangan malah queen," kata lulusan S1 ITS itu.
Soal demonstrasi anti-monarki, Indira menuturkan bahwa unjuk rasa yang terjadi lebih banyak menyoal ekonomi dan sosial.
"Sebenarnya itu juga menunjukkan bahwa kerajaan sudah nggak begitu relevan, di mana mereka lebih mementingkan memperjuangkan haknya ketimbang meramaikan coronation. Intinya, demo lebih fokus isu ekonomi dan sosial, serta lingkungan," kata ujarnya.
Yang paling menarik dari acara penobatan menurut Indira, "Bagaimana reaksi orang-orang terhadap Pangeran Charles yang dulu agak kontroversial dan sekarang sudah jadi raja. Selain itu, tentunya bakal banyak parade seru pada 6 Mei dan ingin lihat aja dari TV keramaiannya seperti apa. Dulu, Ratu Elizabeth II kan memang transisi dari masa yang kerajaan masih relevan ke dunia modern, tapi sekarang Raja Charles III harus membuat image di mana dunia bisa menerima kerajaan di dunia yang sudah modern ini."
Jadwal Lengkap Penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla 6 Mei 2023
Sabtu 6 Mei 2023
Pukul 11.00 waktu setempat (17.00 WIB)
- Raja Charles III dan Ratu Camilla akan berangkat dari Istana Buckingham ke Westminster Abbey. Rute yang mereka tempuh saat menuju lokasi penobatan disebut "The King’s Procession".
- Pasangan itu akan naik Diamond Jubilee State Coach, kereta kencana yang sudah dimodifikasi dengan AC dan jendela elektrik.
- Upacara penobatan akan dimulai pukul 11.00 waktu setempat dan berlangsung selama lebih dari satu jam, sangat berbeda dengan upacara penobatan Ratu Elizabeth II yang menelan waktu tiga jam. Raja Charles III akan duduk di kursi penobatan atau yang disebut dengan Kursi Edward.
- Selama upacara penobatan, Raja Charles III akan ditanyai apakah dia akan memerintah Inggris dan negara-negara persemakmuran dengan hukum dan keadilan dan apakah dia akan mempertahankan nilai-nilai Kristiani di negara tersebut.
- Tetapi, Charles juga akan bertindak sebagai pembela semua agama dan mengikutsertakan kelompok agama lain dalam acara-acara besar.
- Selama upacara, Raja Charles III akan diurapi dengan minyak krisma. Raja Charles III kemudian akan diberkati dan ditahbiskan oleh Uskup Agung Justin Welby sebelum mengenakan Mahkota St Edward. Sementara itu, Ratu Camilla akan dimahkotai dengan Queen Mary's Crown.
- Sebelum meninggalkan Westminster Abbey, Raja Charles III berganti mahkota, di mana dia akan mengenakan Mahkota Imperial State.
Pukul 14.00 waktu setempat (20.00 WIB)
- Setelah upacara penobatan, Raja Charles III dan Ratu Camilla akan meninggalkan Westminster Abbey dengan kereta kencana Gold State Coach dan melakukan 'The Coronation Procession', yakni menempuh perjalanan sejauh 1,3 mil kembali ke Istana Buckingham.
- Proses tersebut akan melibatkan anggota masyarakat yang berbaris di jalan-jalan pada rute yang akan ditempuh untuk melihat sekilas raja yang baru dinobatkan.
- Anggota keluarga Kerajaan Inggris kemudian akan muncul di balkon Istana Buckingham untuk menyapa rakyat.
Advertisement