Setrum Lansia Penderita Demensia yang Bawa Pisau Dapur, Polisi Australia Picu Kemarahan Publik

Respons polisi telah memicu protes atas apa yang dinilai para advokat sebagai tanggapan yang tidak proporsional.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 19 Mei 2023, 19:10 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 19:10 WIB
ilustrasi demensia
ilustrasi demensia (sumber: freepik)

Liputan6.com, Canberra - Seorang perempuan lansia Australia yang menderita demensia dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis setelah disetrum polisi di panti jompo.

Petugas dipanggil ke Yallambee Lodge di Cooma, New South Wales (NSW), setelah mendapat laporan bahwa Clare Nowland yang berusia 95 tahun membawa sebuah pisau.

Respons polisi telah memicu protes atas apa yang dinilai para advokat sebagai tanggapan yang tidak proporsional.

Kepala polisi NSW menuturkan bahwa penyelidikan atas insiden tersebut sedang dilakukan.

"Nyonya Nowland ditemukan bersenjata pisau steak di panti jompo... pada Rabu dini hari," ungkap Asisten Komisaris Polisi Peter Cotter seperti dilansir BBC, Jumat (19/5/2023).

Dua petugas polisi dan staf panti jompo disebut mencoba meredakan situasi sebelum Nowland mendekati polisi -dalam langkah yang lambat- dengan menyetrumnya.

"Dia menggunakan alat bantu jalan. Tapi dia punya pisau," ungkap Cotter.

Teman keluarga Nowland, Andrew Thaler, mengatakan bahwa Nowland disetrum dua kali, yaitu di dada dan punggung, sebelum akhirnya jatuh serta menderita patah tulang tengkorak dan pendarahan otak yang serius.

Pihak keluarga, menurut Andrew, sudah berduka karena punya harapan tipis Nowland akan selamat.

"Keluarga terkejut, mereka bingung... dan masyarakat marah," tutur Andrew. "Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana Anda menjelaskan penggunaan level kekuatan ini? Tidak masuk akal."

Andrew menggambarkan Nowland sebagai sosok luar biasa bagi masyarakat dan gerejanya.

"Dia sangat dihormati oleh banyak orang," ujarnya.

Nowland sempat diliput TV pada tahun 2008 saat dia menandai ulang tahunnya yang ke-80 dengan terjun payung dari langit Canberra.

Panti Jompo Bela Diri, Polisi Pastikan Tidak Ada Kebal Hukum

Ilustrasi Lansia
Ilustrasi lansia (@jschley/Pixabay).

Kelompok masyarakat, termasuk NSW Council for Civil Liberties and People with Disability Australia (PwD), mengkritik respons polisi.

"Apakah dia memang salah satu wanita usia 95 tahun yang gesit, bugar, cepat, dan intimidatif atau kurangnya penilaian (dari) petugas polisi soal itu itu," kata Presiden PwD Nicole Lee kepada ABC.

"Dia membutuhkan seseorang untuk ... menanganinya dengan kasih sayang dan waktu, bukan senjata kejut listrik."

Petugas yang terlibat, yang dilaporkan memiliki pengalaman 12 tahun, belum diskors tetapi telah diberhentikan dari tugas aktif. Dia akan diintrogasi sebagai bagian dari penyelidikan.

"Tidak ada petugas atau satu pun dari kita yang kebal hukum," tegas Cotter. "Semua tindakan kami akan diteliti secara ketat dari sudut pandang kriminal juga."

Panti jompo, yang dijalankan oleh Dewan Regional Snowy Monaro, membela diri dengan mengatakan bahwa staf mereka mengikuti prosedur dan melakukan apa yang diperlukan dalam situasi tersebut.

Menurut situs web-nya, Yallambee Lodge dibuka pada tahun 1995 dan merawat penduduk dengan "kebutuhan yang lebih tinggi".

ABC melaporkan bahwa Nowland telah tinggal di panti jompo itu selama lebih dari lima tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya