Studi: Menyusui Anak Lebih Lama Terbukti Picu Nilai Akademik Lebih Tinggi

Para peneliti telah menemukan semakin lama bayi disusui, semakin baik mereka melakukan tes penilaian standar sebagai remaja, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Senin di Archives of Disease in Childhood.

oleh Chesa Andini Saputra diperbarui 07 Jun 2023, 20:42 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2023, 20:42 WIB
Penelitian Ungkapkan 6 dari 10 Ibu Menyusui Tidak Bahagia dengan Proses Menyusui
Ilustrasi ibu dengan bayi. (Sumber foto: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Para ibu yang baru saja memiliki anak, biasanya sangat memperhatikan kebutuhan pertumbuhan mereka. Tetapi, terkadang mereka masih tidak yakin hal apa yang terbaik untuk dilakukan.

Salah satu hal yang menjadi pertanyaan para ibu adalah sampai kapan anak harus disusui?

Sejumlah dari mereka justru memilih untuk menyusui anak dengan durasi singkat. Namun, ternyata sebuah studi menganjurkan hal sebaliknya.

Melansir dari media UPI, Rabu (7/6/2023), sebuah penelitian baru menunjukkan bayi yang menyusui lebih lama dapat menghasilkan nilai yang lebih bagus bertahun-tahun kemudian ketika remaja.

Studi ini diterbitkan pada Senin 5 Juni di jurnal Archives of Disease in Childhood, yang diikuti oleh 5.000 anak-anak Inggris dengan kelahiran di awal tahun 2000-an hingga sekolah menengah.

Menurut Dr. Reneé Pereyra-Elías, seorang peneliti di Unit Epidemiologi Perinatal Nasional di Universitas Oxford, semakin lama anak-anak disusui, semakin baik kinerja mereka saat tes penilaian standar.

"Apa yang ditemukan tim peneliti adalah ada sedikit peningkatan dalam skor tes terkait dengan menyusui lebih lama," katanya.

"Waktu menyusui lebih lama dikaitkan dengan hasil pendidikan yang lebih baik pada usia 16 tahun," studi tersebut menegaskan.

Pada proses penelitian, anak-anak yang lahir antara tahun 2000 dan 2002 dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan berapa lama mereka disusui.

Ada yang tidak disusui, ada yang disusui selama beberapa bulan, dan ada yang disusui selama satu tahun atau lebih. Mereka juga disesuaikan dengan perbedaan sosial ekonomi dan kemampuan kognitif ibu.

Para peneliti mengambil informasi menyusui dini, dan membandingkan masing-masing kelompok dengan nilai ujiannya pada ujian General Certificate of Secondary Education di Inggris selama sekolah menengah.

Ternyata terbukti, anak-anak yang disusui selama lebih dari satu tahun memiliki kemungkinan 39% lebih tinggi untuk mendapat nilai tinggi pada ujian matematika dan bahasa Inggris GCSE. Kemungkinan mereka gagal Inggris GCSE itu sedikit.

Hasil Penelitian

Menyusui
Ilustrasi Ibu Menyusui Credit: pexels.com/Kevin

Anak-anak yang menyusui setidaknya selama empat bulan, memiliki skor pencapaian dua hingga tiga poin lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah disusui.

Menurut penelitian, skor pencapaian meningkat dengan setiap bulan tambahan menyusui.

"Durasi menyusui dikaitkan dengan hasil pendidikan yang lebih baik pada usia 16 tahun," kata kesimpulan studi tersebut. "Menyusui harus terus dianjurkan bila masih memungkinkan, karena potensi peningkatan prestasi akademik hanya merupakan salah satu manfaat potensialnya."

Studi sebelumnya telah menggembar-gemborkan manfaat kesehatan dan kognitif dari menyusui.

Menyusui Dianjurkan

Pentingnya Peran Ibu Menyusui bagi Bayi di Masa Pandemi
Ilustrasi ibu dan bayi (pexels.com/Nikolay Osmachko)

Tahun lalu, sebuah studi menunjukkan manfaat menyusui lebih lama dan hubungannya dengan skor yang lebih baik pada keterampilan hubungan verbal dan spasial hingga usia 14 tahun.

Mereka juga menemukan bahwa menyusui baik untuk ibu, dan dapat meningkatkan kesehatan jantung selama bertahun-tahun.

Studi lain pada tahun 2021 menemukan bayi yang disusui memiliki tekanan darah yang lebih sehat saat masih anak-anak.

Meski menyusui dianjurkan, bukan berarti setiap keluarga harus menyusui anaknya.

"Tidak mungkin bagi setiap keluarga untuk menyusui, dan mereka yang tidak, seharusnya tidak merasa malu atau merasa bersalah bahwa mereka mungkin merugikan anak-anak mereka," kata Pereyra-Elías.

7 Manfaat ASI Bagi Bayi

Waspada ASI Online, Beberapa Diantaranya Mengandung Susu Sapi
Ilustrasi ASI di botol (Foto: wikihow)

ASI atau air susu ibu mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan bayi dalam tumbuh kembangnya. Mulai dari vitamin, protein, lemak, karbohidrat, dan berbagai mineral penting lainnya.

Manfaat ASI bagi bayi menjadi suatu hal yang patut diketahui oleh ibu, hal ini agar ASI eksklusif diberikan kepada bayi. ASI eksklusif artinya pemberian ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain pada bayi usia 0 hingga 6 bulan.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai manfaat ASI bagi bayi yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (1/10/2022).

1. Nutrisi paling ideal untuk bayi

Manfaat Asi bagi bayi uang utama adalah sebagai nutrisi paling ideal. Sebagian besar profesional kesehatan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan atau lebih lama. ASI mengandung semua nutrisi penting dan porsinya tepat sesuai kebutuhan bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Komposisi pemberian ASI pada bayi secara alami akan berubah-ubah, sesuai kebutuhan bayi.

2. Melindungi bayi dari infeksi virus dan bakteri

Manfaat ASI bagi bayi yang selanjutnya adalah melindungi bayi dari infeksi virus dan bakteri. ASI mengandung antibodi yang penting bagi bayi yang daya tahan tubuhnya masih lemah untuk melawan infeksi virus dan bakteri. Kandungan antibodi ASI paling banyak terdapat dalam kolostrum, susu pertama. Kolostrum menyediakan sejumlah besar imunoglobulin A (IgA), serta beberapa antibodi lainnya.

Untuk lanjut membaca, klik di sini.

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya