Honduras Sah Berpaling dari Taiwan, Buka Kedubes di China

Hubungan Honduras dan China merupakan kemenangan diplomatik bagi Beijing di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat, termasuk terkait isu Taiwan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 12 Jun 2023, 14:11 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2023, 14:10 WIB
Foto yang dirilis oleh kantor berita Xinhua menunjukkan Menteri Luar Negeri China Qin Gang (kiri) dan Menteri Luar Negeri Honduras Enrique Reina membuka pelat Kedubes Honduras saat peresmiannya di Beijing, Minggu (11/6/2023). (Dok. Li Tao/Xinhua via AP)
Foto yang dirilis oleh kantor berita Xinhua menunjukkan Menteri Luar Negeri China Qin Gang (kiri) dan Menteri Luar Negeri Honduras Enrique Reina membuka pelat Kedutaan Besar Honduras saat peresmiannya di Beijing, Minggu (11/6/2023). (Dok. Li Tao/Xinhua via AP)

Liputan6.com, Beijing - Honduras membuka kedutaan besarnya di Beijing, China, pada Minggu (11/6/2023). Peristiwa itu terjadi beberapa bulan setelah negara Amerika Tengah itu memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Menteri Luar Negeri China Qin Gang dan mitranya, Menteri Luar Negeri Enrique Reina, ambil bagian dalam peresmian pembukaan kedutaan pada Minggu pagi. Demikian seperti dilansir media China CCTV, Senin (12/6).

Laporan tersebut menambahkan bahwa Honduras masih perlu menentukan lokasi permanen kedutaan dan akan menambah jumlah stafnya.

Sementara itu, pernyataan Kementerian Luar Negeri China menyebutkan bahwa Menlu Qin Gang berjanji akan membangun model baru atas kerja sama yang bersahabat.

Adapun simbol penguatan hubungan diplomatik kedua belah pihak dilaporkan datang selama kunjungan enam hari Presiden Honduras Xiomara Castro ke China.

Honduras menjalin hubungan formal dengan China pada Maret 2023, merupakan kasus terbaru dari serangkaian negara yang "membelot" dari Taiwan untuk merapat ke China.

China selama ini menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang. Beijing telah bersumpah akan merebut kembali Taiwan, sekalipun dengan kekuatan dan selain pula, mereka melarang mitra diplomatiknya untuk menjalin hubungan formal dengan Taipei.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kemenangan China

Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)
Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)

Taiwan menghadapi ancaman militer yang meningkat dari Beijing. Kementerian Pertahanan Taiwan pada Minggu melaporkan bahwa 10 pesawat tempur China melintasi garis median Selat Taiwan, sebuah batas tidak resmi yang pernah diterima secara diam-diam oleh kedua belah pihak. Sebagai tanggapan, Taiwan mengerahkan pesawat, kapal angkatan laut, dan sistem rudal darat.

Castro sendiri tiba di Shanghai pada Jumat (9/6). Itu merupakan kunjungan pertamanya sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik.

Selama berada di Shanghai, dia mengunjungi kantor pusat Bank Pembangunan Baru, sebuah bank yang didirikan oleh negara-negara BRICS, yang meliputi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Surat kabar China, Global Times, melaporkan bahwa Castro juga mengunjungi pusat penelitian raksasa teknologi Huawei sebelum tiba di Beijing pada Sabtu (10/6) malam.

Hubungan Honduras dan China yang terbentuk pada Maret merupakan kemenangan diplomatik bagi Beijing di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat (AS), termasuk terkait isu Taiwan. Di lain sisi, ini juga menandakan tumbuhnya pengaruh China di Amerika Latin.

China dan Taiwan telah terkunci dalam pertempuran untuk mendapatkan pengakuan diplomatik sejak mereka berpisah menyusul perang saudara pada tahun 1949. Beijing disebut menghabiskan miliaran untuk memenangkan pengakuan atas kebijakan "satu China".

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya