Tren Anak 11 Tahun di Swiss Masih Pakai Popok, Guru Protes ke Orang Tua

Ternyata tidak hanya guru dari satu sekolah saja, banyak guru di Swiss diharapkan untuk membersihkan dan mengganti popok anak sekolah yang usianya sudah 11 tahun.

oleh Chesa Andini Saputra diperbarui 22 Jun 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi anak sekolah
Ilustrasi anak sekolah (Sumber: unsplash/note thanun)

Liputan6.com, Aargau - Masing-masing anak mempunyai waktu yang berbeda untuk membiasakan tidak memakai popok dalam kesehariannya.

Namun umumnya, anak berhenti menggunakan popok di usia 18 bulan hingga tiga tahun.

Oleh karena itu, para guru di Swiss menjadi khawatir karena diketahuinya ada sejumlah siswa, beberapa di antaranya berusia 11 tahun, masih datang ke sekolah dengan popok.

Hal ini karena mereka tidak pernah belajar menggunakan toilet.

Di Swiss, beberapa anak mulai bersekolah pada usia empat tahun, sehingga tidak jarang mereka masih memakai popok. Namun itu bukanlah masalah yang dilaporkan dihadapi oleh banyak guru di negara Eropa akhir-akhir ini.

Melansir dari Oddity Central, Kamis (22/6/2023) siswa berusia 11 tahun datang ke sekolah dengan popok, dan guru diharapkan membersihkan dan menggantinya jika perlu.

Tampaknya, masalah tersebut telah menyebar luas sehingga salah satu kepala sekolah di Aargau mengadakan acara untuk memberi tahu orang tua bahwa anak-anak harus 'kering' ketika mereka kembali ke sekolah setelah liburan musim panas.

Sementara sekolah lain menyebarkan selebaran untuk memberi tahu orang tua bahwa guru adalah guru, dan tidak bertanggung jawab untuk mengganti popok anak sekolah.

“Orang tua memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa anak usia sekolah mereka tidak lagi memakai popok,” kata Dagmar Rösler, Presiden organisasi payung untuk guru di Swiss.

“Saat anak usia 11 tahun datang ke sekolah dengan popok, itu merupakan perkembangan anak yang mengkhawatirkan. Guru di sana tidak untuk mengganti popok siswa mereka. Itu keterlaluan.”

 

Pentingnya Mengetahui Penyebab Masih Pakai Popok

Ilustrasi
Ilustrasi popok bayi. (dok. unsplash @zelleduda)

Rösler menunjukkan pentingnya membedakan antara anak-anak dengan masalah fisik dan yang terkena dampak trauma psikologis atau pengabaian orang tua, dan menekankan peran guru dalam mengurangi masalah tersebut.

Psikoterapis asal Swiss, Felix Hof, mengenang seorang anak laki-laki yang datang ke praktiknya dan masih membutuhkan popok pada usia tujuh tahun, akibat trauma yang disebabkan oleh konflik keluarga.

Dia juga menunjukkan bahwa anak-anak seperti itu sering kali diintimidasi atau diejek oleh teman sebayanya, terutama setelah situasi mereka diketahui di sekolah.

Terutama saat kelas olahraga atau berenang, di mana popok hampir tidak mungkin disembunyikan.

Mengenai hal ini, kita tidak boleh menyalahkan anak, tetapi sebaliknya, menjangkau orang tua, menjelaskan situasinya dan meminta pertanggungjawaban mereka.

Tips Membeli Popok Sekali Pakai

perlengkapan bayi
Ilustrasi popok dan bedak bayi/copyright freepik.com/atlascompany

Bagi Anda yang masih memiliki anak yang memakai popok, berikut adalah beberapa hal cermat agar anak aman dan nyaman pakai popok sekali pakai.

Sah-sah saja sebenarnya menggunakan popok instan atau yang sering kita kenal diapers atau popok sekali pakai. Asalkan bunda bisa cermat dalam mengetahui dan memilihnya.

Dr. Listiyani, SPKK memberikan saran kepada bunda tentang pemilihan popok sekali pakai ini. Berikut ini langkah-langkah agar ibu cermat memilih dan membuat Anak nyaman dengan popoknya.

1. Pilih Popok Berbahan Halus dan Lembut

Sentuhan halus dan jauh dari kata kasar pada bahan baju yang kita kenakan saja sudah pasti memberikan rasa nyaman. Apalagi jika diberikan kepada bayi atau balita dan anak-anak. Dengan bunda memilih popok sekali pakai yang berbahan halus dan memiliki daya serap yang tinggi, ini membuat karet elastik pada bagian selakangan tidak tajam. Buah hati pun bisa tidur dengan nyaman.Terkadang si kecil merasa tidak betah atau nangis saat Bunda pakaikan popok sekali pakai. Bisa jadi loh, itu karena bahan popoknya tidak lembut di kulit si kecil.

 

2. Beli Sesuai Berat Badannya

Ilustrasi bayi dengan popoknya. (Foto: Dok. Makuku Indonesia)
Ilustrasi bayi dengan popoknya. (Foto: Dok. Makuku Indonesia)

Perhatikan berat badannya, kemudian tentukan ukuran yang pas untuk sang buah hati bunda, apalagi saat ini ukuran popok sekali pakai tersedia dari S-XXL. Umumnya ukuran Newborn dan S untuk berat bayi di bawah 5 Kg, ukuran M untuk berat bayi di bawah 10Kg, sedangkan ukuran L untuk bayi di bawah 14 Kg. Jadi, untuk menghindari gesekan yang tidak perlu sebaiknya pilih yang bagian pinggangnya tidak bersentuhan langsung dengan popoknya.

3. Sering Lakukan Pengecekan

Lakukan pengecekan setiap beberapa jam, kalau-kalau bayi anda tidak sekedar buang air kecil tapi juga pup. Pasalnya, popok sekali pakai hanya mempunyai kemampuan menyerap air dan bukan benda padat. Terlalu lama kulit bayi terpapar faeces, maka kemungkinan terjadinya iritasi semakin besar. Selain itu, jangan pakai popok yang sama selama 24 jam, baiknya setiap tiga jam sekali diganti karena sirkulasi udara di area selangkangan bayi sangat penting.

Untuk baca lebih lanjut, klik di sini.

Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi
Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya