Hubungan AS dan Vietnam Naik ke Level Tertinggi Jadi Mitra Strategis Komprehensif

Status hubungan baru AS-Vietnam ini diumumkan di markas besar Partai Komunis Vietnam saat kunjungan Joe Biden ke negara itu pada Minggu (10/9/2023).

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Sep 2023, 07:53 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2023, 07:53 WIB
Presiden ke-47 Amerika Serikat Joe Biden. (Dok. AFP)
Presiden ke-47 Amerika Serikat Joe Biden. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Hanoi - Vietnam meningkatkan hubungannya dengan Amerika Serikat (AS) ke tingkat mitra strategis yang komprehensif. Ini merupakan tingkat kemitraan internasional tertinggi bagi Vietnam.

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong mengatakan, "Atas nama kedua negara, Presiden Joe Biden dan saya bersama-sama sepakat untuk meningkatkan hubungan antara Vietnam dan AS menjadi kemitraan strategis yang komprehensif, demi perdamaian, kerja sama dan pembangunan yang berkelanjutan."

Biden menyambut baik hal ini dan berharap dapat mencapai kemajuan dalam bidang iklim, ekonomi, dan masalah lainnya dalam kunjungan 24 jamnya ke Hanoi.

Status hubungan baru Vietnam-AS ini diumumkan di markas besar Partai Komunis Vietnam.

"Kita dapat menelusuri kemajuan selama 50 tahun di antara kita, mulai dari konflik hingga normalisasi hubungan, sampai pada peningkatan status baru ini," ujar Biden seperti dikutip dari VoA Indonesia, Senin (11/9/2023).

Nguyen Phu Trong berjanji bahwa negaranya akan bekerja keras untuk menerapkan perjanjian itu.

Vietnam saat ini dinilai hendak mengusahakan keseimbangan dalam hubungan internasionalnya.

Level yang Sama dengan China dan Rusia

Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)
Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)

Sebelumnya Vietnam juga memberi status hubungan yang komprehensif kepada China dan Rusia.

Meningkatkan hubungannya dengan AS ke status yang sama menunjukkan bahwa Vietnam ingin mengamankan persahabatannya ketika AS dan Eropa sedang mencari alternatif lain untuk menggantikan pabrik-pabrik mereka di China.

Kedua pemimpin tidak secara khusus membahas bagaimana kebangkitan ekonomi dan geopolitik China berperan pada kemitraan baru mereka, namun sulit untuk menjelaskan kemitraan baru di antara kedua negara itu tanpa memperhitungkan peran dari pengaruh regional China.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya