24 September 1950: Berakhirnya Operasi Karpet Ajaib yang Mengangkut Hampir 50.000 Yahudi Yaman ke Israel

Ada sejumlah alasan yang menyebabkan eksodus Yahudi Yaman, termasuk permusuhan di Yaman, krisis ekonomi, kelaparan, dan penganiayaan, serta berkenaan dengan keyakinan untuk pergi ke Israel.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 24 Sep 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi Yahudi
Ilustrasi Yahudi (AP/Giannis Papanikos)

Liputan6.com, Jakarta - Antara tahun 1948 dan 1950, sekitar 49.000 orang Yahudi yang tinggal di Yaman serta beberapa dari Djibouti, Eritrea, dan Arab Saudi, diangkut dari negara asal mereka ke negara Israel yang baru didirikan. Ini adalah bagian dari proses yang disebut aaliyah, yaitu imigrasi diaspora Yahudi ke apa yang mereka sebut tanah Israel.

Proses pemindahan orang Yahudi dalam skala besar ini dilakukan melalui Operation Magic Carpet atau Operasi Karpet Ajaib.

Ada sejumlah alasan yang menyebabkan eksodus ini, termasuk permusuhan di Yaman, krisis ekonomi, kelaparan, dan penganiayaan, serta berkenaan dengan keyakinan untuk pergi ke Israel.

Operasi Karpet Ajaib berakhir pada 24 September 1950 melalui penerbangan dua pesawat yang membawa 177 orang Yahudi Yaman ke Bandara Lod di Israel.

Rencana awal dari operasi ini adalah untuk secara bertahap membawa 20.000 orang Yahudi. Namun, desas-desus menyebar di kalangan penduduk Yahudi bahwa Israel akan menerbangkan orang-orang Yahudi maka ribuan orang melakukan perjalanan ke kota pelabuhan Aden, beberapa di antaranya bahkan berjalan kaki selama berminggu-minggu melintasi padang pasir. Demikian seperti dilansir onthisday.com.

Dikutip dari The Jerusalem Pos, setibanya di Israel, orang-orang Yahudi Yaman dikirimkan ke tenda-tenda sebelum akhirnya disebar ke desa-desa pertanian di seluruh negeri.

Operasi Karpet Ajaib dijalankan melalui usaha patungan pemerintah Israel, Komite Distribusi Gabungan Yahudi Amerika, dan agensi Yahudi.

Beberapa ribu orang Yahudi dilaporkan tetap berada di Yaman sejak saat itu, namun sebagian besar angkat kaki pada tahun-tahun berikutnya. Saat ini, mayoritas Yahudi Yaman bermukim di Israel.

Dalam laporannya pada tahun 2021, The Jerusalem Post menyebutkan bahwa saat ini hanya tersisa 13 orang Yahudi di Yaman.

Peristiwa Bersejarah Lainnya pada 24 September

Ilustrasi
Ilustrasi menu KFC. (dok. unsplash/Hello I'm Nik)

Pada 24 September pula, tepatnya tahun 1952, restoran cepat saji Amerika Serikat (AS) Kentucky Fried Chicken (KFC) membuka waralaba pertamanya di Salt Lake City, Utah. 

KFC sendiri didirikan oleh Kolonel Harland Sanders, seorang pengusaha yang mulai menjual ayam goreng dari restoran pinggir jalan di Corbin, Kentucky, selama Depresi Hebat (The Great Depression).

Dalam today in history lainnya, pada 24 September 1955, presiden AS saat itu Dwight D. Eisenhower, mengalami serangan jantung saat sedang berada di Denver, Colorado. Kemudian pada Februari 1956 dokter melaporkan bahwa presiden ke-34 AS itu telah pulih dan diapun mencalonkan diri kembali dalam pilpres.

Pada November 1956, Eisenhower kembali memenangkan pilpres atas lawannya Adlai Stevenson II dan dia pun memulai masa jabatan keduanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya