Hamas Bebaskan 2 Sandera Ibu dan Anak Warga Negara Ganda AS-Israel, Siapa Mereka?

Hamas membebaskan dua sandera yakni ibu dan anak perempuan warga negara Amerika Serikat (AS) saat perang dengan Israel mendekati minggu ke-3.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Okt 2023, 15:06 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2023, 15:06 WIB
Dua sandera WN Amerika Serikat, seorang ibu dan anak perempuan dari pinggiran Kota Chicago, dibebaskan oleh kelompok militan Hamas pada Jumat 20 Oktober 2023. (Government of Israel)
Dua sandera WN Amerika Serikat, seorang ibu dan anak perempuan dari pinggiran Kota Chicago, dibebaskan oleh kelompok militan Hamas pada Jumat 20 Oktober 2023. (Government of Israel)

Liputan6.com, Gaza - Hamas membebaskan dua sandera yakni ibu dan anak perempuan warga negara Amerika Serikat (AS) saat perang Hamas vs Israel mendekati minggu ke-3.

Dua sandera warga negara Amerika Serikat yang berasal dari pinggiran Kota Chicago, dibebaskan oleh kelompok militan Hamas pada Jumat 20 Oktober 2023, demikian disampaikan pihak berwenang seperti dikutip dari CBS News, Sabtu (21/10/2023).

Para sandera yang dibebaskan diidentifikasi sebagai Judith dan Natalie Raanan, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS-Israel, menurut juru bicara kantor perdana menteri Israel.

Judith dan Natalie Raanan diambil dari Gaza oleh Komite Palang Merah Internasional, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dan pasukan militer serta keamanan Israel menemui pasangan tersebut di perbatasan negara itu dengan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, kata juru bicara kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Mereka dibawa ke pangkalan militer untuk dipertemukan kembali dengan anggota keluarga. Jumat larut malam di Israel, foto Judith dan Natalie Raanan dirilis oleh kantor PM Netanyahu.

“Kami sangat, sangat gembira, bahagia,” kata Avi Zamir, paman Natalie, kepada CBS News.

Zamir berterima kasih kepada Presiden Biden dan Departemen Luar Negeri atas upaya mereka untuk membebaskan para sandera, dan berkata, "Di saat yang membahagiakan bagi kami sebagai sebuah keluarga, kami masih mengingat dan mengakui bahwa masih ada lebih dari 200 sandera dan masih ada keluarga yang orang-orang terkasihnya masih disandera,, dan kami akan melanjutkan perjuangan dan upaya untuk membawa mereka pulang dengan selamat, masing-masing dari mereka."

Presiden AS berbicara melalui telepon dengan dua mantan sandera pada Jumat sore.

"Saya memberi tahu mereka bahwa pemerintah mereka akan sepenuhnya mendukung saat mereka pulih dan sembuh," kata Biden dalam tweetnya, sambil membagikan foto percakapan mereka. "Jill dan saya akan terus menyimpan erat di hati kami semua keluarga orang Amerika yang belum ditemukan."

Sebelumnya pada hari itu, presiden berbicara dengan beberapa anggota keluarga mereka, kata Gedung Putih.

"Sesama warga negara kita telah mengalami cobaan berat selama 14 hari terakhir, dan saya sangat gembira bahwa mereka akan segera berkumpul kembali dengan keluarga mereka, yang didera ketakutan," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Saat ia menaiki Air Force One pada Jumat malam di Joint Base Andrews, Biden menjawab "ya" ketika ditanya oleh seorang reporter apakah ia ingin Israel menunda invasi darat ke Gaza sampai lebih banyak sandera dibebaskan.

 

Berapa Banyak Sandera Warga AS yang Dimiliki Hamas?

Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)

Di Washington, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan 10 orang Amerika lainnya masih belum ditemukan setelah Hamas melakukan serangan teror brutal di Israel selatan pada 7 Oktober, yang memicu perang.

"Kami mengetahui bahwa beberapa dari mereka disandera oleh Hamas bersama dengan sekitar 200 sandera lainnya yang ditahan di Gaza," kata Blinken kepada wartawan.

"Mereka termasuk laki-laki, perempuan, anak laki-laki, perempuan muda, orang lanjut usia, dari berbagai negara. Setiap dari mereka harus dibebaskan," sambung Blinken.

 

Mengapa Hamas Membebaskan Judith dan Natalie Raanan?

Bendera Amerika Serikat (AS) berkibar tertiup angin di Kedutaan Besar AS di Moskow, Rusia, pada 16 April 2021. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)
Bendera Amerika Serikat (AS) berkibar tertiup angin di Kedutaan Besar AS di Moskow, Rusia, pada 16 April 2021. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)

Sebuah pesan yang diposting ke saluran Telegram yang berafiliasi dengan Hamas mengatakan pembebasan itu dilakukan karena "alasan kemanusiaan."

Ditanya tentang klaim Hamas bahwa semua sandera sipil dapat dibebaskan jika serangan udara Israel berhenti, Blinken mengatakan para sandera harus dibebaskan tanpa syarat.

"Saya tidak akan menerima apa pun yang dikatakan Hamas begitu saja," kata Blinken. "Saya tidak yakin siapa pun di ruangan ini akan menerima begitu saja atau melaporkan sesuatu yang dikatakan ISIS. Hal yang sama berlaku untuk Hamas. Posisi kami jelas: Setiap sandera harus dibebaskan dan harus dibebaskan sekarang."

 

Disandera Saat Kunjungi Kerabat di Israel Dekat Perbatasan Gaza

Israel Kepung Jalur Gaza Palestina
Kelompok Hamas, yang menculik sekitar 150 orang dalam serangan mengejutkan pada akhir pekan terhadap Israel, mengancam akan mengeksekusi mati para sandera jika serangan udara Israel terus menargetkan warga sipil Jalur Gaza tanpa peringatan dini. (AP Photo/Erik Marmor)

Menurut CBS News Chicago, Judith dan Natalie Raanan sedang mengunjungi kerabat di Israel, dekat perbatasan Gaza, di sebuah komunitas bernama Nahal Oz -- sebuah kibbutz yang diserang oleh Hamas. Natalie Raanan baru saja lulus dari Deerfield High School di pinggiran utara Chicago.

Pamannya, Avi Zamir, mengatakan kepada CBS News Chicago bahwa dia mengirim pesan kepada keluarga tersebut tak lama setelah pemboman dimulai pada 7 Oktober, mengatakan, "Kami semua baik-baik saja, ya memang benar. Kamar ibu tempat dia tidur dibom, tapi kami sekarang pindah ke wisma lain yang ada tempat perlindungannya."

Pembebasan mereka terjadi hampir dua minggu setelah perang dimulai. Israel mengatakan serangan udara yang sedang berlangsung menghantam lebih banyak sasaran Hamas di Jalur Gaza pada Jumat 20 Oktober, ketika Israel mulai mengevakuasi sebuah kota dekat perbatasan utaranya dengan Lebanon.

Serangan udara pada hari Jumat terhenti pada sore hari, membuat beberapa orang di wilayah Palestina lengah dan membuat beberapa orang bertanya-tanya apakah ada gencatan senjata, menurut laporan CBS News dari Gaza.​

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya