Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi 'walk out' saat Duta Besar Israel untuk PBB memberikan pernyataan dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang digelar di Markas Besar PBB, New York, pada Selasa (23/1).
Selain mengajukan tiga tuntutan, Retno juga mempertanyakan keseriusan Dewan Keamanan PBB untuk menjalankan berbagai resolusinya terkait Palestina, yang disebut Retno kerap gagal dilaksanakan.
Baca Juga
Lantas, seperti apa profil Retno Marsudi, diplomat top Indonesia yang selama ini sudah memiliki banyak prestasi dan pengaruh?
Advertisement
Dikutip dari laman Kemlu.go.id, Jumat (26/1/2024) Retno Marsudi adalah wanita pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, yang dilantik pada tanggal 27 Oktober 2014.
Menteri Retno Marsudi lulus pada tahun 1985 dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Ia juga mengambil beberapa program studi lain, yaitu "Undang-Undang Uni Eropa" di Haagse Hogeschool di Den Haag dan "Studi Hak Asasi Manusia" di Universitas Oslo.
Menteri Retno menikah dengan Agus Marsudi, seorang arsitek, lulusan Universitas Delft dan Universitas Gadjah Mada.
Mereka dikaruniai dua putra:
- Dyota Marsudi (lahir pada tahun 1989), Direktur Eksekutif di sebuah Perusahaan Modal Ventura, Lulusan INSEAD Paris dan Universitas Indonesia;
- Bagas Marsudi (lahir pada tahun 1993), Dokter, Lulusan Universitas Gadjah Mada, Indonesia.
Â
Karir Retno Marsudi
Menteri Retno bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada tahun 1986 dan telah bertugas di berbagai pos antara lain sebagai berikut:
- Menteri Luar Negeri, Oktober 2014 - sekarang.
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, 2012 - 2014.
- Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, 2008 - 2012.
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia, 2005 - 2008.
- Direktur Eropa Barat, 2003-2005.
- Direktur Kerjasama Intra dan Antar Regional Amerika dan Eropa, 2001-2003.
- Ia juga pernah bertugas di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra (1990-1994) dan di Den Haag (1997-2001)
Â
Â
Advertisement
Penghargaan Internasional dan dari dalam Negeri
Internasional/Asing:
- The Order of Merit (Grand Officer – the Second Highest Decoration), Norwegia, Desember 2011.
- The Ridder Grootkruis di de Orde van Oranje-Nassau, Belanda, 12 Januari 2015.
- Penghargaan “Agen Perubahan" dari PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), 21 September 2017.
- "El Sol del Peru" ("Matahari Peru"), Peru, 24 Mei 2018.
- Malalai Medal of Honor from President Ashraf Ghani of Afghanistan, 1 Maret 2020.
Penghargaan di Indonesia:
- Penghargaan Perlindungan Buruh Migran dari Serikat Buruh Migran Indonesia, 18 Desember 2017.
- Elle Style Awards 2018, kategori Outstanding Achievement, Oktober 2018.
- Penghargaan Tokoh Publik Terbaik, dari iNews Indonesia Awards 2018, 15 November 2018.
- “Anugerah Perhumas Indonesia Tahun 2018" (Penghargaan Hubungan Masyarakat untuk 2018), untuk kategori Pejabat Pemerintah, 10 Desember 2018.
- Penghargaan Khusus untuk Pemimpin Diplomasi Kemanusiaan dari PKPU Human Initiative, 19 Desember 2018.