Uniknya Spa Popok di AS, Tempat Orang Dewasa Bisa Diperlakukan Seperti Bayi

Layanan spa unik ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin mengobati trauma masa kecil.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Feb 2024, 19:40 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2024, 19:40 WIB
Ilustrasi bayi laki-laki
Ilustrasi spa ala bayi. (Photo by Nila Racigan from Pexels)

Liputan6.com, Washington - Seiring bertambahnya usia, pernahkah Anda berpikir betapa nikmatnya jika Anda kembali menjadi anak-anak atau bayi? Anda tidak perlu lagi pusing memikirkan soal pekerjaan atau tagihan yang harus dibayar.

Rupanya, Anda bisa kembali merasakan pengalaman tersebut di sebuah spa yang terletak di New Hampshire, Amerika Serikat (AS).

Dikutip Oddity Central, Senin (12/2/2024), pendiri Diaper Spa, dr. Colleen Murphy memberikan pengalaman berbeda di mana orang dewasa bisa diperlakukan dan dirawat seperti bayi, bahkan hingga memakai popok.

Dalam situs web resminya, spa tersebut memiliki sejumlah jadwal layaknya rutinitas anak kecil seperti waktu bermain, waktu bercerita, tidur siang, menyanyikan lagu anak-anak, hingga mewarnai dan berpelukan. Pengunjung yang berminat menikmati layanan tersebut akan dikenakan biaya USD 100 atau sekitar Rp1,5 juta hingga USD 1.500 atau sekitar Rp23,4 juta jika ingin bermalam di sana.

"Kami fokus pada keseluruhan pengalaman indrawi, dan kamar bayi kami berbau seperti bedak bayi dan kue hangat. Kami memiliki selimut, mesin suara yang menghasilkan seperti suara rahim, suara alam, atau memainkan lagu pengantar tidur, dan cahaya malam bersinar hangat yang indah," bunyi situs web mereka, seperti dikutip Daily Star. 

"Tinggalkan kekhawatiran, kekhawatiran, dan ketakutan Anda. Ini adalah dunia aman Anda. Diaper Spa hadir untuk melayani semua pengguna popok yang mencari penerimaan dan perhatian," lanjut tulisan itu.

Obati Trauma Masa Kecil

Ilustrasi ibu, bayi laki-laki, Islami, muslim
Ilustrasi ibu, bayi laki-laki, Islami, muslim. (Image By freepik)

Layanan unik ini sempat memicu kontroversi dari sejumlah pihak, namun Murphy menegaskan bahwa tujuan utama dibentuknya layanan tersebut adalah untuk membantu orang dewasa yang memiliki masalah trauma masa kecil.

"Sering kali mereka mengalami trauma masa kanak-kanak ketika memakai popok atau baru saja melepas popok dan mereka ingin merasakan keamanan yang mereka miliki sebelumnya," kata Murphy.

"Ini membantu mereka memproses trauma apa pun," lanjutnya.

Menurut artikel yang dirilis International Journal of Environmental Research and Public Health, Adult Baby/Diaper Lovers (ABDL) adalah orang yang secara sukarela dan sadar melakukan penurunan ke usia sebelumnya atau memakai popok karena alasan psikologis.

Sementara itu, layanan Diaper Spa ini berfokus pada mereka yang memandang "gaya hidup ini sebagai kebutuhan fisik atau emosional, bukan sekadar hiburan".

Keresahan Warga Sekitar

Ilustrasi bayi laki-laki
Ilustrasi bayi laki-laki. (Photo by Dipu Shahin DS from Pexels)

Terlepas dari penjelasan dan pembelaan Murphy, keresahan dari masyarakat setempat tak dapat disangkal.

"Kami mendapat perhatian bahwa bisnis ini diiklankan kepada individu yang memiliki orientasi seksual fetish, yang melibatkan perilaku kekanak-kanakan," ujar Kayla Gallagher, ibu tiga anak yang tinggal di wilayah tersebut.

"Bisnis ini, berdasarkan situs web mereka, telah mengiklankan taman bermain di kota kami kepada calon pelanggan mereka. Jadi fetish seksual mereka akan melibatkan taman kota, tempat anak-anak kami bermain," sambungnya.

Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi
Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya