Kanada Pulihkan Pendanaan terhadap UNRWA Pasca-Tuduhan Israel

Kanada telah diyakinkan untuk melanjutkan pendanaan terhadap UNRWA setelah menerima laporan sementara dari penyelidikan PBB atas tuduhan Israel.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 11 Mar 2024, 20:50 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2024, 17:19 WIB
Potret Antrean Warga Palestina saat Pembagian Makanan di Lokasi Pengungsian
Warga Palestina yang mengungsi berkumpul untuk menerima makanan di sebuah sekolah pemerintah di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 19 Februari 2024. (MOHAMMED ABED/AFP)

Liputan6.com, Ottawa - Kanada akan memulihkan pendanaannya ke badan bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) beberapa pekan setelah badan tersebut kehilangan sokongan ratusan juta dolar menyusul tuduhan Israel terhadap sejumlah stafnya. Kanada adalah salah satu dari 16 negara yang menangguhkan pembiayaannya di masa depan.

Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussein menuturkan Kanada telah diyakinkan setelah menerima laporan sementara dari penyelidikan PBB atas tuduhan Israel.

"Kanada melanjutkan pendanaannya ke UNRWA, sehingga lebih banyak yang bisa dilakukan untuk menanggapi kebutuhan mendesak warga sipil Palestina. Kanada akan terus menanggapi tuduhan terhadap beberapa staf UNRWA dengan sangat serius dan kami akan tetap berhubungan erat dengan UNRWA dan PBB untuk mengupayakan akuntabilitas dan reformasi," kata Hussen, seperti dilansir AP, Sabtu (9/3/2024).

Pemerintah Kanada dijadwalkan mengumumkan keputusannya pada Rabu (6/3), namun menundanya hingga Jumat (8/3) karena alasan yang belum jelas.

Klaim Israel

Operasi Darat Israel di Jalur Gaza
Pasukan darat Israel memasuki Gaza pada akhir Oktober dan dengan cepat mengepung Kota Gaza, pemukiman utama di utara. (AP Photo/Victor R. Caivano)

Perang Hamas Vs Israel telah menyebabkan 80 persen dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza meninggalkan rumah mereka dan para pejabat PBB mengatakan seperempat penduduk wilayah kantong itu kelaparan karena akses ke wilayah tersebut dibatasi Israel. UNRWA, yang mempekerjakan sekitar 13.000 orang di Jalur Gaza, merupakan pemasok utama makanan, air, dan tempat tinggal di sana, namun mereka berada di ambang kehancuran finansial pasca tuduhan Israel.

Israel menuduh 12 karyawan UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 250 lainnya disandera di Jalur Gaza. Merespons tuduhan itu, lebih dari selusin negara termasuk Kanada menangguhkan pendanaan untuk UNRWA senilai sekitar USD 450 juta, hampir setengah dari anggarannya untuk tahun ini.

Dua penyelidikan PBB terhadap tuduhan Israel sedang berlangsung.Uni Eropa pada Jumat (1/3), menyatakan akan memberikan 50 juta euro kepada UNRWA setelah badan tersebut setuju mengizinkan para ahli yang ditunjuk Uni Eropa untuk mengaudit cara mereka menyaring staf untuk mengidentifikasi ekstremis.

Belum lama, Israel kembali melontarkan tuduhan terhadap UNRWA. Mereka menuding 450 staf UNRWA adalah anggota kelompok militan di Jalur Gaza. Sejauh ini, mereka tidak memberikan bukti.

Bantuan Kanada

Kondisi Kota Khan Younis Pasca Serangan Israel
Warga Palestina berjalan di tengah kehancuran setelah pasukan Israel meninggalkan Khan Younis, Jalur Gaza, Rabu, 6 Maret 2024. (AP Photo/Mohammed Dahman)

Pemerintah Kanada dijadwalkan menyumbang 25 juta Kanada kepada UNRWA pada April. Selain itu, Kanada juga akan mengirimkan 100,000 dolar Kanada ke Organisasi Amal Hashemite Yordania untuk persediaan termasuk makanan dan selimut yang akan dikirim ke Jalur Gaza.

Militer Kanada pun akan mengirimkan 300 parasut kargo ke Yordania untuk membantu pengiriman pasokan penting melalui udara.

UNRWA dalam pernyataannya menuduh Israel menahan beberapa stafnya dan menggunakan penyiksaan serta perlakuan buruk untuk memaksa mereka memberikan pengakuan palsu tentang hubungan antara badan tersebut, Hamas, dan serangan 7 Oktober.

Infografis Bocah Palestina Sekarat dan Mati Kelaparan di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bocah Palestina Sekarat dan Mati Kelaparan di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya