Liputan6.com, Phnom Penh - Sedikitnya 20 tentara tewas dalam ledakan amunisi di pangkalan militer di Kamboja, kata para pejabat setempat.
Perdana Menteri Hun Manet mengatakan, dia "sangat terkejut" dengan ledakan di provinsi Kampong Speu di selatan negara itu pada Sabtu (27/4/2024).
Belum ada penjelasan yang diberikan mengenai ledakan tersebut.
Advertisement
Perdana menteri Kamboja telah menginstruksikan pemerintah untuk membayar kompensasi kepada keluarga tentara yang meninggal, serta tentara yang terluka, dikutip dari laman BBC, Minggu (28/4).
Dalam sebuah pernyataan di Facebook, Manet mengatakan bahwa dia ingin menyampaikan “belasungkawa sedalam-dalamnya” kepada keluarga tentara yang tewas.
Dalam rekaman yang belum diverifikasi di media sosial terdengar beberapa ledakan dalam insiden tersebut, yang terjadi sekitar pukul 14:45 waktu setempat.
Gambar lain menunjukkan gudang yang hancur, truk militer yang rusak, dan seorang anak dengan luka sayat dirawat oleh staf medis.
Tentara Kamboja mengatakan, insiden itu adalah "ledakan gudang amunisi" yang menghancurkan sebuah truk penuh persenjataan.
Sebuah gedung perkantoran serta barak di dekatnya juga ikut hancur, dan 25 rumah di dekatnya terkena dampaknya, demikian laporan dari AFP.
PM Manet mengatakan, pihak berwenang akan segera mengatur dan membiayai upacara pemakaman para tentara yang tewas dalam insiden tersebut.
Keluarga korban yang tewas juga akan menerima US$ 20.000, sementara tentara yang terluka akan menerima US$5.000.
“Saya mendoakan agar jiwa para prajurit beristirahat dengan tenang, dan juga mendoakan para prajurit dan korban segera pulih,” ujarnya.
Pada tahun 2005, lima warga Kamboja tewas dan tiga lainnya luka-luka setelah ledakan di gudang senjata militer dekat Battambang.
Bangunan Hancur
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan bangunan satu lantai yang hancur diselimuti asap, dengan penduduk desa terdekat juga membagikan gambar-gambar jendela yang retak secara daring.
Dalam pernyataannya, PM Hun Manet mengungkapkan bahwa dia memerintahkan Menteri Pertahanan Nasional dan Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja untuk segera mengatur upacara pemakaman bagi para prajurit yang tewas.
Advertisement