Menlu Retno Tandatangani Buku Belasungkawa di Kedubes Iran, Begini Kenangannya tentang Menlu Amir-Abdollahian

Menlu Retno mengaku dia belum sempat memenuhi undangan dari mendiang Menlu Amir-Abdollahian.

oleh Khairisa FeridaSanti Rahayu diperbarui 22 Mei 2024, 19:32 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2024, 19:32 WIB
Menlu RI Retno Marsudi menandatangani buku belasungkawa di Kedubes Iran di Jakarta pada Rabu (22/5/2024).
Menlu Republik Indonesia Retno Marsudi menandatangani buku belasungkawa di Kedubes Iran di Jakarta pada Rabu (22/5/2024), menyusul tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menlu Iran Hossen Amir-Abdollahian, dan sejumlah pejabat lainnya dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5). (Dok. Liputan6.com/Khairisa Ferida)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menjadi salah satu tamu yang mendatangi Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta pada Rabu (22/5/2024) sore untuk menandatangani buku belasungkawa, menyusul tewasnya Presiden Ebrahim Raisi dan Menlu Hossein Amir-Abdollahian dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5).

"Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan ucapan dukacita yang dalam atas berpulangnya Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein dan juga delegasi mereka," ujar Menlu Retno yang baru saja mendarat dari Bali. "Dari airport saya langsung menuju kediaman duta besar Iran di Jakarta untuk menyampaikan dukacita yang mendalam ini."

Menlu Retno menggarisbawahi bahwa hubungan antara Indonesia dengan Iran sangat baik.

"Saya ingat sekali waktu Presiden Raisi berkunjung ke Indonesia pada bulan Mei tahun lalu. Kerja sama yang kita hasilkan dari kunjungan tersebut antara lain ditandatanganinya Preferential Trade Agreement (PTA) yang saat ini sedang dalam taraf proses ratifikasi. Kemudian yang cukup menonjol dari hubungan kita dengan Iran adalah kerja sama di bidang kesehatan, termasuk telerobotic surgery yang sudah berlangsung di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung kemudian di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta dan akan ada beberapa rumah sakit lagi," tutur Menlu Retno.

"Hubungan saya dengan menteri luar negeri Iran sangat dekat. Jadi, kalau kita lihat teman-teman dalam satu tahun terakhir, saya melakukan pertemuan bilateral enam kali dengan Menteri Luar Negeri Hossein."

Lebih lanjut, Menlu Retno mengisahkan kenangannya tentang Menlu Hossein, "Saya masih ingat betul, beliau selalu mengingatkan adanya standing invitation untuk saya berkunjung ke Teheran dan invitation tersebut belum sempat saya penuhi, tapi beliau sudah pergi mendahului kita. Jadi, kita doakan beliau yang pergi."

"Al-Fatihah untuk beliau-beliau dan saya akan selalu kenang hubungan baik dengan Menteri Luar Negeri Hossein terutama karena kita berhubungan baik tidak saja pada tataran resmi sebagai menteri luar negeri, tetapi kita juga berkomunikasi dengan baik sebagai manusia. Jadi, sekali lagi duka cita kami yang sangat dalam untuk keluarga, untuk pemerintah, dan juga untuk seluruh rakyat Iran."

Selain Presiden Raisi dan Menlu Amir-Abdollahian, sejumlah pejabat lain, yakni Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, perwakilan pemimpin tertinggi Iran untuk Azerbaijan Timur Ayatullah Mohammad Ali Ale-Hashem, dua pengawal, dua pilot, dan seorang kru juga tewas dalam kecelakaan helikopter di di wilayah Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur.

Helikopter yang membawa rombongan Presiden Raisi mengalami kecelakaan dalam perjalanan kembali dari peresmian bendungan di perbatasan Iran-Azerbaijan.

Doa dan Tahlil

karangan bunga di kedutaan iran
Iran mengonfirmasi kematian Raisi dan rombongannya pada Senin setelah operasi pencarian dan penyelamatan selama 18 jam, yang terhambat oleh kabut tebal, hujan dan medan terjal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pada Rabu pula Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi mengundang masyarakat Indonesia untuk menghadiri acara doa dan tahlilan mengenang Presiden Raisi, Menlu Amir-Abdollahian, dan seluruh delegasi dalam musibah kecelakaan tersebut.

Acara digelar pada pukul 18.30-21.00 WIB di Kediaman Duta Besar Iran di Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara itu, dalam pernyataan yang dirilis Kedutaan Besar Iran di Jakarta pada Selasa (21/5) disebutkan bahwa musibah yang menimpa bangsa dan pemerintahan Iran tidak akan mengganggu roda pemerintahan, melainkan akan menjadi faktor pemersatu semua pihak dan arus internal untuk lebih memperkuat fondasi Iran.

"Selain itu, meskipun peran Ayatullah Seyed Raisi selaku presiden dan Amir-Abdollahian sebagai menteri luar negeri Republik Islam Iran sangat sentral dalam memperkuat poros perlawanan dan mendukung rakyat Palestina yang tertindas, khususnya selama delapan bulan terakhir, namun dengan kesyahidan kedua pejabat Iran ini maka tidak akan ada perubahan posisi fundamental Republik Islam Iran dalam hal mendukung Palestina," sebut Kedutaan Besar Iran.

Presiden Raisi akan dimakamkan pada Kamis (23/5) di kampung halamannya di Mashhad, setelah menjalani prosesi perpisahan di Tabriz, Qom, dan Teheran. Adapun Menlu Amir-Abdollahian dilaporkan akan dikuburkan di Shahr-e Rey.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya