Lagi, Pejabat Militer Israel Mundur Gegara Gagal Cegah Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023

Ini merupakan pengunduran diri perwira senior kedua Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terkait serangan Hamas. Yang pertama pada April dilakukan oleh Mayjen Aharon Haliva, yang memimpin Direktorat Intelijen Militer IDF.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Jun 2024, 11:32 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2024, 11:32 WIB
Avi Rosenfeld
Komandan Divisi Gaza Pasukan Pertahanan Israel Brigadir Jenderal Avi Rosenfeld. (Dok. Pasukan Pertahanan Israel)

Liputan6.com, Tel Aviv - Jenderal Israel yang bertanggung jawab atas wilayah Jalur Gaza mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu (9/6/2024) atas perannya dalam kegagalan yang menyebabkan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Kepala Divisi Gaza IDF Brigadir Jenderal Avi Rosenfeld menyebutkan dalam surat kepada atasannya, "Pada tanggal 7 Oktober, saya gagal dalam misi hidup saya untuk melindungi (komunitas perbatasan Gaza)."

IDF mengonfirmasi bahwa Rosenfeld akan segera diganti. Demikian seperti dilansir Times of Israel, Senin (10/6).

Dalam suratnya kepada kepala Komando Selatan dan kepala staf IDF, Rosenfeld mengatakan, "Saya telah memutuskan mengakhiri posisi saya sebagai komandan Divisi 143 (Divisi Gaza) dan pengabdian saya di IDF, sebagai bagian dari tanggung jawab seorang komandan."

"Setiap orang harus bertanggung jawab atas perannya dan sayalah yang memimpin Divisi 143."

"Seperti yang saya janjikan, saya akan bertahan sampai pengganti saya mengambil alih peran tersebut dan saya akan mengalihkan komando divisi dengan tertib dan bertanggung jawab."

Dia menambahkan, "Saya berniat untuk terus ambil bagian dalam penyelidikan dan mengambil hikmah, melakukan segalanya agar kejadian 7 Oktober tidak terulang lagi di kemudian hari."

Rosenfeld mengirimkan surat serupa kepada para kepala otoritas lokal di wilayah pinggiran Gaza.

Beda Sikap dengan Netanyahu

Sandera Israel yang Diculik Hamas
Sejak perang Hamas melawan Israel pecah pada 7 Oktober lalu, Negeri Zionis menggempur Gaza besar-besaran dengan serangan darat dan udara. Lebih dari 9.770 warga Palestina tewas imbas serangan ini. (AHMAD GHARABLI/AFP)

Selain Rosenfeld, pejabat tinggi pertahanan lainnya mengatakan mereka bertanggung jawab atas invasi mematikan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober, termasuk kepala badan keamanan Shin Bet dan kepala staf IDF. Belum ada satu pun dari mereka yang mengumumkan rencana untuk mengundurkan diri, meski banyak yang diperkirakan akan melakukannya setelah situasi keamanan stabil.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan anggota pemerintahannya sendiri berulang kali menolak untuk mengambil tanggung jawab atas peran mereka dalam serangkaian kegagalan strategis dan operasional yang menyebabkan serangan Hamas dan bersikeras bahwa tanggung jawab mereka hanya akan diselesaikan setelah perang.

Sekitar 3.000 militan bersenjata yang dipimpin Hamas menyerbu dari Jalur Gaza ke Israel selatan pada 7 Oktober, melakukan serangan mematikan dengan intensitas dan luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. IDF dilaporkan kesulitan memberikan tanggapan, di mana pangkalan-pangkalan yang paling dekat dengan perbatasan dikuasai dan rantai komando diduga terputus di tengah kekacauan tersebut.

Serangan gencar tersebut diklaim Israel merenggut nyawa sekitar 1.200 orang, sementara 251 lainnya diculik.

Juga di tengah serangan tersebut, kelompok militan Palestina menyerbu markas Divisi Gaza, Kamp Re’im, membunuh sejumlah pasukan dan menyandera beberapa lainnya. Pangkalan itu direbut kembali hanya beberapa jam kemudian.

Serangan Hamas pada 7 Oktober menandai awal dari perang Israel Vs Hamas terbaru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya