Teleskop James Webb Temukan 80 Supernova Purba

Sekitar 80 supernova yang baru ditemukan teleskop James Webb ini meledak ketika alam semesta baru berusia sekitar 2 miliar tahun.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 19 Jun 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 03:00 WIB
Tangkapan Teleskop JSWT yang Pertama.
Tangkapan Teleskop JSWT yang Pertama. (James Webb Space Telescope (NASA, ESA, CSA, STScI))

Liputan6.com, Jakarta - Teleskop luar angkasa canggih milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) James Webb (JWST) berhasil menemukan ledakan supernova purba. Para astronom menemukan 80 fenomena ledakan bintang dari masa awal alam semesta, artinya 10 kali lebih banyak daripada yang diketahui sebelumnya.

Melansir laman Space pada Selasa (18/06/2024) sekitar 80 supernova yang baru ditemukan teleskop James Webb ini meledak ketika alam semesta baru berusia sekitar 2 miliar tahun. Untuk diketahui, alam semesta saat ini diperkirakan berusia sekitar 13,8 miliar tahun, sehingga menjadikan temuan-temuan itu termasuk supernova tertua yang pernah ditemukan.

Supernova adalah ledakan dahsyat yang terjadi ketika sebuah bintang mati. Fenomena ini mengirimkan sejumlah besar energi saat inti bintang runtuh ketika kehabisan bahan bakar.

Supernova seringkali meninggalkan lubang hitam atau bintang neutron ketika bintang aslinya berukuran besar, atau katai putih untuk bintang yang lebih kecil. Sebelum, teleskop luar angkasa James Webb diluncurkan ke angkasa, hanya beberapa supernova purba ditemukan.

Salah satu supernova yang baru ditemukan oleh Webb, meledak ketika alam semesta baru berusia 1,8 miliar tahun. Fenomena ini menjadikannya supernova terjauh dan tertua yang pernah ditemukan sejauh ini.

Temuan ini dapat membantu para astronom mempelajari bagaimana supernova di alam semesta awal berbeda dari supernova saat ini. Tak hanya itu, juga bagaimana hal ini dapat mempengaruhi pembentukan bintang dan planet awal.

 

Temuan Supernova

Pada akhir 2023 lalu, teleskop James Webb berhasil menemukan sisa ledakan supernova yang cukup menarik perhatian. Teleskop ini berhasil menemukan pecahan kaca di tengah gelapnya alam semesta.

Pecahan kaca tersebut merupakan sisa supernova Cassiopeia A (Cas A). Cassiopeia A, sisa supernova yang terletak di konstelasi Cassiopeia, bagaikan sebuah lukisan kosmik yang memukau.

Perpaduan warna-warna cerah dan struktur kompleksnya menjadikannya salah satu objek langit yang paling dipelajari oleh para astronom. Ledakan dahsyat yang melahirkan Cassiopeia A diperkirakan terjadi sekitar 340 tahun lalu, namun cahayanya baru mencapai bumi saat ini.

Cassiopeia A berjarak sekitar 11.000 tahun cahaya. Sisa supernova ini bagaikan kapsul waktu yang menyimpan petunjuk tentang kehidupan dan kematian bintang masif.

Melansir laman NASA pada Selasa (18/06/2024) teleskop luar angkasa James Webb milik NASA berhasil mengabadikan gambar Cassiopeia A dengan detail yang belum pernah terlihat sebelumnya. Gambar tersebut mengungkapkan struktur rumit dari sisa supernova, termasuk gumpalan gas panas, filamen debu, dan partikel berenergi tinggi.

Para ilmuwan memanfaatkan gambar ini untuk mempelajari berbagai fenomena kosmik, seperti proses ledakan bintang, pembentukan elemen baru, dan evolusi galaksi. Cassiopeia A memberikan jendela untuk memahami siklus hidup bintang dan perannya dalam memperkaya kosmos dengan elemen-elemen penting.

Tampilan NIRCam (Kamera Inframerah Dekat) James Webb pada Cas A menampilkan ledakan bintang ini pada resolusi yang sebelumnya tidak dapat dicapai pada panjang gelombang ini. Tampilan resolusi tinggi ini mengungkap detail rumit dari cangkang material yang mengembang dan menghantam gas yang dilepaskan oleh bintang sebelum meledak.

Cas A adalah salah satu sisa supernova yang paling banyak dipelajari di seluruh kosmos. Selama bertahun-tahun, observatorium berbasis darat dan luar angkasa, termasuk Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA , Teleskop Luar Angkasa Hubble , dan Teleskop Luar Angkasa Spitzer yang sudah pensiun telah mengumpulkan gambar multi-panjang gelombang dari sisa-sisa objek tersebut.

Namun, para astronom kini telah memasuki era baru dalam studi Cas A. Pada bulan April 2023, MIRI (Mid-Infrared Instrument) milik James Webb mengungkap fitur-fitur baru dan tak terduga di dalam cangkang bagian dalam sisa supernova.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya