Liputan6.com, Washington, DC - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin telah memerintahkan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah dan kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln untuk berlayar lebih cepat ke kawasan tersebut. Hal tersebut diumumkan Kementerian Pertahanan AS pada hari Senin (12/8/2024), atas keyakinan bahwa Iran atau proksinya akan melancarkan serangan balasan terhadap Israel pekan ini.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat pasca pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, Lebanon, pada 30 Juli dan pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli.
Baca Juga
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengakui dugaan bahwa serangan balasan Iran terhadap pembunuhan tersebut bisa terjadi minggu ini, namun menurutnya sulit untuk memastikan seperti apa bentuknya. Dia menggarisbawahi AS dan sekutunya tengah mempersiapkan diri menghadapi serangkaian serangan besar.
Advertisement
"Presiden yakin bahwa kami memiliki kemampuan yang tersedia untuk membantu membela Israel jika itu terjadi," kata Kirby seperti dilansir kantor berita AP, Selasa (13/8), seraya menambahkan, "Tidak seorang pun ingin melihatnya terjadi."
Sementara itu, Sekretaris Pers Pentagon Mayjen Pat Ryder menuturkan dalam pembicaraan Austin dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari sebelumnya AS menegaskan kembali komitmen untuk mengambil setiap langkah yang mungkin demi membela Israel. Dia menekankan penguatan postur dan kemampuan kekuatan militer AS di seluruh Timur Tengah di tengah eskalasi konflik.
Seruan Barat pada Iran
USS Abraham Lincoln, yang berada di Asia Pasifik, diperintahkan berlayar ke Timur Tengah untuk menggantikan kelompok penyerang kapal induk USS Theodore Roosevelt, yang dijadwalkan pulang. Pekan lalu, Austin menyebutkan USS Abraham Lincoln akan tiba di area Komando Pusat pada akhir bulan ini.
Tidak jelas seberapa cepat USS Abraham Lincoln akan berlayar ke Timur Tengah. Kapal induk itu memiliki jet tempur F-35 di dalamnya, bersama dengan pesawat tempur F/A-18.
Ryder juga tidak mengatakan seberapa cepat kapal selam rudal berpemandu USS Georgia akan sampai ke Kawasan Timur Tengah. Lebih lanjut Ryder menuturkan Austin dan Gallant turut membahas operasi militer Israel di Jalur Gaza dan pentingnya mengurangi kerugian warga sipil.
Pernyataan bersama dari para pemimpin AS, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia menyerukan Iran untuk menghentikan ancaman serangan militer terhadap Israel dan membahas konsekuensi serius bagi keamanan regional jika serangan semacam itu terjadi.
"Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara melalui telepon pada hari Senin dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan menyatakan kekhawatirannya yang besar tentang bahaya pertikaian regional di Timur Tengah," kata pemerintah Jerman.
Kantor Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengaku telah berbicara dengan Pezeshkian dan memintanya untuk menahan diri dari melakukan serangan.
Sekretaris negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, menyebutkan dirinya berbicara dengan Pezeshkian pada hari Senin.
"(Dia) menegaskan kembali perlunya menghindari dengan cara apa pun pelebaran konflik yang sangat serius yang sedang berlangsung," demikian menurut pernyataan Vatikan.
Advertisement