Bezalel Smotrich Sebut Israel Masa Depan Mencakup Palestina hingga Suriah dan Arab Saudi

Smotrich merupakan Ketua Partai Zionisme Agama, yang ikut membentuk pemerintahan Benjamin Netanyahu saat ini.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 14 Okt 2024, 15:09 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2024, 15:09 WIB
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich. (Dok. Gil Cohen-Magen/Pool via AP)

Liputan6.com, Tel Aviv - Menteri keuangan Israel yang berhaluan kanan jauh, Bezalel Smotrich, menuai kritik karena menyerukan Israel memperluas perbatasannya ke Damaskus, Suriah. Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah film dokumenter baru-baru ini.

Dalam wawancara untuk film dokumenter, "In Israel: Ministers of Chaos", yang diproduksi oleh saluran layanan publik Eropa, Arte, Smotrich mengklaim Israel akan memperluas wilayahnya "sedikit demi sedikit" dan akhirnya mencakup semua wilayah Palestina serta Yordania, Lebanon, Mesir, Suriah, Irak, dan Arab Saudi.

"Telah tertulis bahwa masa depan Yerusalem akan meluas ke Damaskus," kata Smotrich, mengutip ideologi 'Israel Raya', yang membayangkan perluasan negara di seluruh Timur Tengah, seperti dilansir Middle East Eye, Senin (14/10/2024).

Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk pernyataan menghasut itu, menggarisbawahi ideologi yang berbahaya dan "rasis".

Smotrich sebelumnya mengutip konsep tersebut pada sebuah upacara peringatan untuk seorang aktivis Partai Likud di Paris. Ketika berbicara dari podium yang dihiasi dengan peta Israel yang mencakup Yordania, dia mengklaim bahwa "tidak ada yang namanya" orang Palestina.

Kementerian Luar Negeri Prancis kemudian mengumumkan bahwa perwakilan pemerintah di Paris tidak bermaksud bertemu dengan Smotrich selama kunjungannya ke negara tersebut.

Selain menjabat sebagai menteri keuangan, Smotrich kini memegang kekuasaan signifikan atas wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Pada bulan Agustus, Smotrich menyatakan dukungannya untuk memblokir bantuan ke Jalur Gaza, dengan mengatakan, "Tidak seorang pun akan membiarkan kami menyebabkan dua juta warga sipil mati kelaparan meskipun hal itu mungkin dibenarkan dan bermoral sampai para sandera kami dikembalikan."

Akhir Februari, Smotrich juga melontarkan pernyataan kontroversial lainnya. Dia menuturkan Israel harus "memusnahkan" Desa Huwwara di Palestina setelah desa itu menjadi sasaran kekerasan oleh para pemukim Yahudi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya