Pria di Prancis Didenda Rp3,3 Juta Gara-gara Telepon Pakai Loudspeaker

David diberitahu bahwa ia akan dikenai denda sebesar 150 euro (Rp2,5 juta) jika tidak mematikan speaker ponselnya. Namun, karena ia menolak membayar denda di tempat, jumlahnya meningkat menjadi 200 euro (Rp3,3 juta). Ini yang terjadi selanjutnya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Feb 2025, 20:12 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2025, 20:12 WIB
Ilustrasi telepon, nomor kontak
Ilustrasi telepon, nomor kontak. (Image by rawpixel.com on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Paris - Seorang pria di Prancis didenda karena menggunakan speaker ponsel di stasiun kereta. David mengklaim bahwa ia tengah menelepon saudara perempuannya di Stasiun Nantes pada Minggu (2/2/2025), ketika seorang petugas dari perusahaan kereta api Prancis, SNCF, mendatanginya.

Dikutip dari laman BBC, Sabtu (8/2), David diberitahu bahwa ia akan dikenai denda sebesar 150 euro (Rp2,5 juta) jika tidak mematikan speaker ponselnya. Namun, karena ia menolak membayar denda di tempat, jumlahnya meningkat menjadi 200 euro (Rp3,3 juta).

Ia kemudian menggugat sanksi tersebut, menyewa pengacara untuk mengajukan banding.

SNCF mengonfirmasi bahwa denda tersebut dijatuhkan oleh petugas keamanan di area tenang stasiun. Namun, perusahaan kereta api milik negara itu membantah beberapa pernyataan David, termasuk soal jumlah denda yang dikenakan.

Menurut Kode Transportasi Prancis, penggunaan perangkat suara atau alat musik yang mengganggu ketenangan orang lain di area transportasi umum dapat dikenai sanksi.

Meskipun tidak ada undang-undang nasional yang secara khusus melarang penggunaan loudspeaker ponsel di tempat umum, aturan kebisingan tetap berlaku di beberapa lokasi.

Fenomena Global: Etika Menelepon di Transportasi Umum

Kebiasaan Memiringkan Kepala saat Mengangkat Telepon
Ilustrasi Sedang Menelpon Credit: pexels.com/mentatdgt... Selengkapnya

Menelepon dengan suara keras di tempat umum kerap menjadi perdebatan di berbagai negara. Menurut survei YouGov terhadap 2.005 orang dewasa di Inggris tahun 2024 lalu, 86 persen responden menganggap penggunaan speaker ponsel di lingkungan bersama sebagai perilaku yang tidak dapat diterima.

Sejumlah negara ini memiliki aturan berbeda terkait kebisingan di transportasi umum:

  • Inggris: Beberapa operator kereta menawarkan "zona tenang" di dalam gerbong. Misalnya, London North Eastern Railway meminta penumpang untuk memastikan suara musik dari headphone mereka tidak terdengar dan berpindah tempat jika ingin menelepon.
  • Italia: Trenitalia menyediakan "area senyap" di gerbong bisnis Frecciarossa bagi mereka yang ingin bepergian tanpa gangguan suara ponsel.
  • Jepang: Menelepon di dalam kereta dianggap tidak sopan dan sangat tidak dianjurkan. West Japan Railway Company bahkan meminta penumpang untuk mengatur ponsel dalam mode senyap dan menghindari berbicara dengan suara keras.
  • Korea Selatan: Busan Transportation Corporation menyarankan penumpang untuk mengaktifkan mode getar dan berbicara dengan pelan saat di dalam kereta.
Infografis Baterai Ponsel Meledak (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Baterai Ponsel Meledak (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya