Penggrebekan jaringan perdagangan organ ilegal yang dilakukan Kepolisian Shijiazhuang di Provinsi Hebei, China menguak fakta mengerikan.
Seorang remaja asal Provinsi Gangsu, sebut saja Zhang, dilaporkan menjual ginjalnya dengan alasan menghadapi masalah keuangan: gara-gara game.
Begini ceritanya, seperti dimuat media China, Tencent, yang dikutip Latino Post, 26 Juli 2013, Zhang yang butuh uang tunai dalam waktu cepat menghubungi penjual organ, menawarkan ginjalnya lewat internet. Lalu terjadilah kesepakatan. Mereka menandatangani perjanjian prajual.
Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Zhang menjual ginjalnya atas kemauannya sendiri dan bahwa semua konsekuensi akan ditanggungnya sendiri. Pemuda itu lalu menandatangani perjanjian dan menjalani operasi.
Zhang menjual ginjalnya seharga US$ 6.510 atau Rp 67 juta. Padahal, harga pasaran ginjal di China, menurut Havocscope mencapai US$ 47 ribu atau Rp 484 juta.
Kenapa Zhang mau melego ginjal dengan murah? Menurut media lokal, yang dikutip Kotaku, dia dalam kondisi kepepet. Menanggung utang sebesar US$ 3.255 atau Rp 33,5 juta terkait permainan video game.
Bagaimana bisa Zhang terjerat utang belum terungkap. Namun agak dramatis sampai ia harus menjual ginjalnya.
Apa yang dilakukan Zhang mengingatkan pada kasus serupa yang terjadi 2012 lalu. Seperti dimuat BBC, seorang remaja asal China menjual ginjalnya, untuk membeli gadget baru keluaran Apple -- iPhone dan iPad, yang harganya cukup mahal.
Kasus ini terungkap secara tak sengaja saat ibu Wang, nama remaja itu, memergoki barang-barang mahal milik anaknya itu.
Dari ginjal yang dijual, Wang mendapatkan uang sebesar US$3.000 atau sekitar Rp28 juta. Sementara, para pelaku penjualan ginjal meraup US$35.000 atau sekitar Rp318 juta dari hasil transplantasi ginjal.
Kenekatan Wang harus dibayar mahal. Jaksa Provinsi Hunan mengatakan, remaja 17 tahun itu kini menderita gagal ginjal. (Ein)
Seorang remaja asal Provinsi Gangsu, sebut saja Zhang, dilaporkan menjual ginjalnya dengan alasan menghadapi masalah keuangan: gara-gara game.
Begini ceritanya, seperti dimuat media China, Tencent, yang dikutip Latino Post, 26 Juli 2013, Zhang yang butuh uang tunai dalam waktu cepat menghubungi penjual organ, menawarkan ginjalnya lewat internet. Lalu terjadilah kesepakatan. Mereka menandatangani perjanjian prajual.
Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Zhang menjual ginjalnya atas kemauannya sendiri dan bahwa semua konsekuensi akan ditanggungnya sendiri. Pemuda itu lalu menandatangani perjanjian dan menjalani operasi.
Zhang menjual ginjalnya seharga US$ 6.510 atau Rp 67 juta. Padahal, harga pasaran ginjal di China, menurut Havocscope mencapai US$ 47 ribu atau Rp 484 juta.
Kenapa Zhang mau melego ginjal dengan murah? Menurut media lokal, yang dikutip Kotaku, dia dalam kondisi kepepet. Menanggung utang sebesar US$ 3.255 atau Rp 33,5 juta terkait permainan video game.
Bagaimana bisa Zhang terjerat utang belum terungkap. Namun agak dramatis sampai ia harus menjual ginjalnya.
Apa yang dilakukan Zhang mengingatkan pada kasus serupa yang terjadi 2012 lalu. Seperti dimuat BBC, seorang remaja asal China menjual ginjalnya, untuk membeli gadget baru keluaran Apple -- iPhone dan iPad, yang harganya cukup mahal.
Kasus ini terungkap secara tak sengaja saat ibu Wang, nama remaja itu, memergoki barang-barang mahal milik anaknya itu.
Dari ginjal yang dijual, Wang mendapatkan uang sebesar US$3.000 atau sekitar Rp28 juta. Sementara, para pelaku penjualan ginjal meraup US$35.000 atau sekitar Rp318 juta dari hasil transplantasi ginjal.
Kenekatan Wang harus dibayar mahal. Jaksa Provinsi Hunan mengatakan, remaja 17 tahun itu kini menderita gagal ginjal. (Ein)