Mesir Mencekam Jelang Sidang Morsi, Keamanan Diperketat

Mantan Presiden Mesir terguling Mohammed Morsi akan menjalani sidang untuk pertama kalinya, pada Senin waktu setempat.

oleh Tan diperbarui 04 Nov 2013, 15:45 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2013, 15:45 WIB
morsi-131104b.jpg
Mantan Presiden Mesir terguling Mohammed Morsi akan menjalani sidang untuk pertama kalinya, pada Senin waktu setempat. Selain Morsi, 14 tokoh Ikhwanul Muslimin yang merupakan pengikutnya juga akan disidang bersama.

Morsi dan pejabat senior Ikhwanul Muslimin tersebut didakwa memicu pembunuhan para pendemo, yang terlibat bentrokan di luar istana presiden pada Desember lalu.

Menjelang persidangan tersebut, pasukan keamanan pun bersiaga penuh. Terlebih setelah pendukung mantan presiden ini menyerukan untuk menggelar demonstrasi besar.

Diperkirakan persidangan Morsi akan dilakukan di Akademi Polisi di Kairo dan akan dimulai siang hari. Persidangan pendahulunya, Hosni Mubarak, juga akan digelar di lokasi yang sama -- artinya dua mantan presiden Mesir diadili di tempat itu.

Koresponden BBC di Kairo mengatakan, masyarakat setempat khawatir dengan kondisi ibukota selama beberapa hari mendatang, karena diperkirakan persidangan tersebut akan semakin meretakkan hubungan antarwarga Mesir dan menyebabkan kerusuhan dan instabilitas.

Ketegangan juga terjadi pada Minggu 3 November malam, ketika seorang pria bersenjata membunuh 2 polisi dekat kota Ismailia. Pasca-insiden tersebut, kondisi Mesir pun mencekam, masyarakat pun khawatir akan terjadi tindak kekerasan lain setelah itu.

Seperti dilansir dari BBC dan dimuat Liputan6.com, Senin (4/10/2013), jelang persidangan Morsi diperkirakan sekitar 20 pasukan keamanan akan diterjunkan di sejumlah lokasi penting seperti stasiun kereta api dan bus. Bahkan demi keamanan, stasiun kereta bawah tanah yang dekat dengan lokasi persidangan juga ditutup untuk sementara waktu.

Entah apa penyebabnya, sehari sebelum persidangan Morsi, 3 orang hakim mengundurkan diri pada persidangan pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie dan 2 ajudannya.

Hakim Mohammed Fahmy al-Qarmuty mengatakan, dia dan koleganya merasa malu dengan persidangan itu karena menganggap hak terdakwa dilanggar. Ahli hukum mengatakan jika terbukti bersalah Morsi dapat dipenjara seumur hidup atau menghadapi hukuman mati.

Mantan Presiden Morsi, menghadapi dakwaan penghasutan yang memicu pembunuhan demonstran di luar istana presiden pada Desember 2012. Pendukung Morsi mengatakan, penggulingannya dan penahanannya tidak sah dan dapat memicu protes.

Morsi digulingkan oleh militer pada Juli lalu, setelah serangkaian protes terhadap kepemimpinannya. Meskipun dia menjadi presiden melalui proses pemilu yang demokratis, selama 13 bulan masa jabatannya Morsi dianggap gagal.

Setelah digulingkan, sebuah aksi dari para pendukung Morsi di Kairo berakhir dengan kekerasan oleh militer. Akibatnya ratusan orang tewas dalam aksi pukul mundur para pendemo tersebut.

Selain itu, pemerintahan sementara sepeninggal Morsi juga turut menindak Ikhwanul Muslimin yang mendukung Morsi. Mereka juga melarang beroperasinya organisasi Islam itu, dan menahan belasan tokoh seniornya.

Pendukungnya mengatakan Morsi digulingkan dalam sebuah kudeta dan menghadapi persidangan yang bermuatan politik. Organisasi HAM menuduh pasukan keamanan bertindak tanpa dimintai tanggung jawab.

Pada Sabtu 2 November lalu, koran Mesir al-Watan mempublikasikan foto pertama Morsi di penjara. Foto tersebut, yang belum diverifikasi secara independen dan tidak bertanggal, menunjukkan Morsi menggunakan pakaian longgar dan duduk di kursi, dan tampak nyaman.

Morsi ditahan disebuah lokasi rahasia sejak digulingkan oleh militer, yang kemudian memberikan waktu 48 jam kepada sang presiden saat itu, untuk menyampaikan ultimatum agar protes terhadap kembalinya ia menjadi pemimpin Mesir dihentikan.

Berita persidangan Morsi telah diumumkan ke publik sejak awal Oktober lalu. Ketika itu kantor berita setempat, MENA menyatakan Morsi akan disidang tepat pada 4 November 2013. (Tnt/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya