Presiden Afsel Dicemooh dalam Acara Penghormatan Nelson Mandela

Cemoohan ribuan dari orang itu dilontarkan di hadapan puluhan pemimpin dunia yang hadir dalam acara tersebut.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 11 Des 2013, 04:30 WIB
Diterbitkan 11 Des 2013, 04:30 WIB
presiden-afsel-131210d.jpg
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dicemooh dan diejek oleh rakyatnya saat acara mengenang Nelson Mandela di Stadion FNB, Suweto. Cemoohan ribuan dari orang itu dilontarkan di hadapan puluhan pemimpin dunia yang hadir dalam acara tersebut.

Laman Reuters, Selasa (10/12/2013), memberitakan, cemoohan telah terjadi sejak Zuma memasuki stadion. Cemoohan itu bahkan disertai dengan menunjukkan ibu jari ke arah bawah. Tak hanya itu, orang-orang yang memenuhi stadion itu bahkan memutar-mutarkan kedua tangan di atas kepala. Dalam sepak bola, tanda ini merupakan sinyal untuk pergantian pemain.

Laman Sydney Morning Herald bahkan menulis sikap 50.000 orang yang berada di stasion itu mencerminkan betapa tidak populernya Zuma di hadapan rakyatnya. Siulan dan ejekan terus terdengar.

Sebenarnya, sudah ada imbauan agar warga tenang. Agar tidak membuat malu presiden mereka di hadapan para pemimpin dunia. Namun tetap saja, setiam wajah Zuma disorot kamera dan muncul di layar lebar, cemoohan kembali terdengar. Akhirnya, panitia memutuskan untuk mematikan layar itu dan hanya menyalakannya saat Presiden AS Barack Obama berpidato.

Kondisi lebih parah terjadi saat Zuma mulai berpidato. Orang-orang yang diimbau tenang dan mendengarkan pidato tak menggubris. Warga Afsel yang hadir malah memilih bernyanyi, menari, dan tidak menggubris acara itu.

Zuma memang tengah dilanda krisis kepercayaan. Baru-baru ini dia dituduh menghabiskan US$ 12 juta uang hasil pajak untuk memperbaiki rumah pribadinya.

Selain itu, selama 20 tahun perkembangan demokrasi di Afsel, kali ini dinilai sebagai masa paling parah di mana terdapat ketidaksetaraan pendapatan. Satu dari 3 pekerja di Afsel kehilangan pekerjaan, kekerasan dan korupsi semakin meluas. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya