Hubungan India dan Amerika Serikat masih memanas terkait pelucutan pakaian yang dilakukan Pihak Gedung Putih terhadap Devyani Khobragade, Deputi Konsul Jenderal India yang bekerja di New York, AS.
India saat ini mengeluarkan aturan tegas terhadap Kedutaan Besar (Kedubes) AS di New Delhi. India mendesak AS untuk menghentikan aktivitas komersial Kedubes AS di New Delhi.
Seperti dimuat New Delhi Television Limited, Rabu (8/1/2014), Kedubes AS diminta untuk menutup pengoperasian klub malam, bar, restoran, kolam renang, aren bowling, dan lapangan tenis milik Kedubes AS.
Selain itu, status eksekutif diplomat AS dalam menggunakan jalan di India pun ditarik. Kini para diplomat AS harus mengikuti aturan lalu lintas jalan, seperti warga India lain.
"Mobil diplomat AS yang melintas harus patuh pada aturan setempat," ujar pejabat India kepada BBC.
Pemerintah India sebelumnya menarik kartu identitas bagi pejabat konsuler AS yang sebelumnya diberikan Kementerian Luar Negeri India. Dengan dicabutnya kartu itu, kini pejabat AS tidak bisa mempercepat perjalanan di India. Aparat India pun memindahkan pembatas yang melindungi gedung Kedubes AS di New Delhi.
Tindakan India ini sebagai aksi balasan atas pemeriksaan petugas US Marshals Service (USMS)--badan penegak hukum tertua di AS -- terhadap Devyani. Perempuan itu ditangkap saat mengantarkan putrinya ke sekolah di New York, pada Kamis 12 Desember 2013.
Wanita itu dibekuk karena memberikan gaji di bawah standar pada pembantu rumah tangga (PRT) dan juga memberikan informasi palsu pada formulir aplikasi visa sang pembantu yang juga berasal dari India.
Penahanan Devyani oleh USMS dilakukan seperti tahanan narkoba. Pemeriksaannya pun sama. Dari mulai interogasi sampai strip-searched atau pemeriksaan sampai harus melucuti pakaian.
Devyani menyangkal telah melakukan penipuan dan membuat pernyataan palsu soal visa pembantu rumah tangga asal India, Sangeeta Richard, yang bekerja untuknya. Devyani justru menyebut Sangeeta melakukan pencurian dan mencoba memerasnya.
Setelah menjalani persidangan di Pengadilan Manhattan, Devyani dibebaskan setelah membayar jaminan US$ 250 ribu atau sekitar Rp 3 miliar dan menyerahkan paspornya.
Kantor Jaksa Federal AS mengatakan mereka mengikuti prosedur dalam penyelidikan terhadap Devyani. Jaksa Federal Preet Bharara pun mempertanyakan kenapa perlakuan terhadap seorang target penyelidikan memicu kemarahan besar, tetapi tidak ada protes terhadap perlakuan Devyani terhadap pembantu rumah tangganya. (Riz/Ein)
Baca juga:
Heboh Diplomat Wanita India di AS Dilucuti Pakaiannya
Pelucutan Pakaian Diplomat Wanita, India Desak AS Minta Maaf
Nahas, Miss Venezuela 2004 Tewas Ditembak di Dalam Mobil
Fenomena Mayat Berubah Jadi Mumi Secara Alami, Tanpa Dibalsem
Potongan Tubuh Berjatuhan dari Pesawat Gegerkan Arab Saudi
Kritik Nabi Muhammad, Pemuda Terancam Hukuman Mati
Busana Diplomat Wanita Dilucuti, India Tarik Fasilitas Kedubes AS
India mendesak AS untuk menghentikan aktivitas komersial Kedubes AS di New Delhi.
Diperbarui 08 Jan 2014, 17:09 WIBDiterbitkan 08 Jan 2014, 17:09 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cerita Hendra Hartono Promosikan Cirebon Sebagai Pusat Investasi Kuwait di Jawa Barat
Kolagen dalam Rutinitas Skincare, Manfaatnya Terbukti atau Sekadar Hype?
Banjir Bekasi, BNPB Evakuasi Ratusan Warga Pondok Gede Permai Jatiasih
Mimpi Belut: Makna, Tafsir, dan Penjelasan Lengkap
Disuruh Pacar, Gadis di Bone Campurkan Racun dalam Takjil Berbuka Puasa Ayahnya
Doa Ramadhan Hari ke-1 Sampai 30: Lengkap Arab, Latin, dan Arti
Intip Dapur Annisa Pohan yang Mewah, Serba Putih dengan Sentuhan Eropa
Tecno Camon 40 Series Debut di MWC 2025, Kamera dan AI Jadi Fitur Andalan!
Nasib Valverde Masih Menggantung Jelang Real Madrid vs Atletico di Liga Champions
Memahami Arti Handsome dan Penggunaannya dalam Bahasa Inggris
Cara Transfer Duit THR via GoPay, OVO, hingga DANA: Panduan Lengkap!
Warga Korban Banjir Bekasi Terjebak di Lantai 2 Rumah Butuh Bantuan Makanan