Setelah Bom Pasta Gigi, AS Waspadai Peledak Sepatu di Pesawat

Pemerintah AS akhirnya mengeluarkan peringatan untuk penerbangan terkait upaya penyelundupan bahan peledak di sepatu.

oleh Tan diperbarui 20 Feb 2014, 09:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2014, 09:00 WIB
ancaman-bom-pesawat-140220a.jpg
Menyusul maraknya aksi pemboman, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan untuk penerbangan agar lebih berhati-hati terhadap setiap upaya penyelundupan bahan peledak ke dalam pesawat. Terutama melalui media sepatu.

Peringatan perjalanan itu terbaru datang hanya beberapa minggu setelah AS mengetahui potensi ledakan bom yang tersembunyi dalam tabung pasta gigi. Seperti yang terjadi pada penerbangan langsung ke Rusia, menjelang Olimpiade Sochi yang digelar pada 6 Februari.

Seperti dilansir dari CNN yang dikutip Liputan6.com, Kamis (20/2/2014), sejauh ini para pejabat keamanan setempat belum menunjukkan adanya ancaman spesifik atau plot terkait bom sepatu itu. Namun mereka tetap mengeluarkan peringatan yang berfokus pada penerbangan tujuan AS dari negara lain.

Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa pekan terakhir AS, terkait peringatan ancaman meningkatnya bahan peledak pada pesawat.

"Aparat keamanan kami telah melakukan sejumlah langkah, baik yang terlihat maupun tak terlihat. Diinformasikan oleh intelijen dan seperti biasa akan menyesuaikan langkah-langkah keamanan sesuai dengan ancaman yang terus berkembang," demikian ungkap Departemen Keamanan Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu 19 Februari waktu setempat.

Sebelumnya pada tahun 2001, warga Inggris bernama Richard Reid tertangkap tangan mencoba meledakkan pesawat dalam penerbangan dari Paris ke Miami. Ia menyembunyikan bahan peledak di dalam sepatunya. (Tnt/Mut)

Baca juga:

Terima Ancaman Bom, Sekolah Penerbangan Evakuasi 7 Ribu Muridnya

Jelang Olimpiade Sochi, AS Peringatkan Ancaman Bom Pasta Gigi

Sepatu Berasap Diplomat Dicurigai Ledakan Pesawat

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya