Kimchi Mampu Menangkal Virus Penyebab Flu Burung

Hal itu diketahui, setelah para ilmuwan di Fakultas Mikrobiologi Universitas Nasional Seoul beruji coba dengan memberikan cairan yang diekstrak dari kimchi kepada 13 ekor ayam yang terinfeksi virus H9N2.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Mar 2005, 05:27 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2005, 05:27 WIB
t120305aLnFluBurung.jpg
Liputan6.com, Seoul: Ilmuwan Korea Selatan di Fakultas Mikrobiologi Universitas Nasional Seoul, baru-baru ini, menemukan acar sayur Korea atau kimchi mampu melawan virus penyebab flu burung pada unggas. Hal itu diketahui, setelah para ilmuwan beruji coba dengan memberikan cairan yang diekstrak dari kimchi kepada 13 ekor ayam yang terinfeksi virus H9N2, salah satu virus penyebab flu burung dan bronkitis.

Asupan esktrak kimchi ini ternyata berdampak positif. Setelah seminggu, 11 dari 13 ekor ayam itu dipastikan bebas flu burung. Penemuan itu lantas dipublikasikan pekan ini. Namun, dengan catatan bahwa hasil tersebut belum konklusif, karena jumlah sampel penelitian relatif kecil.

Kimchi adalah acar kubis yang difermentasikan dengan rempah-rempah seperti cabai, jahe, dan bawang putih. Sebelumnya, kimchi juga dilaporkan dapat mencegah infeksi sindrom saluran pernapasan akut (SARS) yang telah menewaskan lebih dari 700 orang di Cina, Taiwan, Hongkong, dan Singapura pada 2003 [baca: Terinfeksi Pneumonia, 700 Warga Singapura Akan Dikarantina].

Temuan kimchi sebagai obat alternatif yang mampu melawan virus penyebab flu burung adalah kabar menggembirakan. Sebab, flu burung adalah salah satu penyakit mematikan yang belum ada obatnya hingga saat ini.

Upaya mencari penyembuhan terhadap flu burung juga dilakukan peneliti di Vietnam dengan menyuntikkan vaksin terbuat dari virus H5N1 pada tiga ekor monyet, Februari silam. Hasilnya, tiga pekan kemudian ketiga monyet tampak sehat dan tubuh mereka berhasil memproduksi antibodi [baca: Uji Coba Vaksin Flu Burung di Vietnam Sukses]. Kendati berhasil, Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Peter Cordingley di Hanoi sempat mengatakan, vaksin itu tidak dapat langsung diujicobakan pada manusia.(AIS/Yes)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya