Beda Asam Urat dan Neuropati

Penderita asam urat dan penyakit kerusakan saraf atau neuropati memiliki gejala yang hampir sama, tapi keduanya berbeda.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 05 Jun 2014, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2014, 18:00 WIB
Ini Bedanya Asam Urat dan Neuropati
Penderita asam urat dan penyakit kerusakan saraf atau neuropati memiliki gejala yang hampir sama, tapi keduanya berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Meski gejalanya hampir sama, penyakit asam urat dan kerusakan saraf atau neuropati jauh berbeda. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), Pusat dan Konsultan Neurologis, Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S (K), M.S menyebutkan beberapa perbedaan antara asam urat dan neuropati sebagai berikut:

Asam Urat

Asam urat tidak menimbulkan gejala secara langsung. Pada tahap lanjut, penyakit ini menyebabkan nyeri sendi. Selanjutnya, penderita asam urat bisa menderita arthritis atau radang sendi.

Asam urat terjadi akibat konsumsi makanan yang kelebihan zat purin. Zat ini diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak, dan meradang

Neuropati

Berbeda dengan asam urat, gejala neuropati biasanya muncul berupa nyeri, rasa terbakar di tangan dan kaki, baal, kebas, mati rasa, kram, kaku otot, kesemut, hingga kehilangan kontrol kandung kemih, kulit hipersensitif, kulit mengkilap dan rambut rontok serta kelemahan anggota gerak hingga penyusutat otot.

Untuk mengetahui apakah gejala kesemutan tanda asam urat atau neuropati sangat mudah. "Asam urat akan terasa nyeri bila anggota tubuh digerakkan. Sedangkan neuropati, tanpa ada gerakan tubuh, nyeri tertentu di ujung-ujung jari tetap terjadi." ujar Prof. Hasan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya