6 Tanda-tanda Stres yang Bikin Penyakit

Kenali tanda-tanda stres sebelum semuanya menjadi berubah menjadi penyakit.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 02 Jul 2014, 09:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2014, 09:00 WIB
6 Tanda-tanda Stres yang Bikin Penyakit
Kenali tanda-tanda stres sebelum semuanya menjadi berubah menjadi penyakit.

Liputan6.com, Jakarta Stres. Satu masalah besar yang bisa menyangkut banyak hal khususnya penyakit. Stres diyakini merupakan emosi negatif yang secara konsisten dikaitkan dengan kesehatan fisik yang buruk. Sebuah studi bahkan pernah menuliskan bahwa stres mengakibatkan penyakit pada 150.000 orang di 142 negara.

Seorang profesor psikiatri di Universitas Northwestern Feinberg School of Medicine, Nancy Molitor, Ph.D juga mengatakan, salah satu masalah terbesar selama prakteknya adalah pasien datang dengan beberapa tanda-tanda fisik dari stres.

"Stres secara alami memberitahu tubuh untuk memproduksi hormon kortisol. Masalahnya, hormon ini dapat memecah kekebalan tubuh, pencernaan, saraf, dan otot," kata Molitor.

Yang lebih parah, katanya, gejala-gejala fisik yang Anda berakhir dengan kecemasan emosional hingga penyakit yang berujung kematian. Maka itu, penting untuk mengurangi stres dengan tidur yang cukup, makan makanan sehat, olahraga, berteman dan melakukan aktivitas atau hobi yang menyenangkan.

Selain itu, kenali tanda-tanda stres sebelum semuanya menjadi berubah menjadi penyakit. Lebih jauh, berikut penjelasan para ahli kesehatan dalam mengenali gejala stres, seperti ditulis Womenshealth, Selasa (1/7/2014):

1. Sakit perut

"Sakit perut juga bisa diakibatkan oleh stres. Secara ilmiah, sistem saraf otak ketika stres akan berhubungan dengan usus, sehingga hal ini dapat berakibat pada masalah pencernaan," kata ahli penyakit dalam bidang pencernaan di Baylor College of Medicine, Bincy Abraham, MD.

Untuk mengobatinya, mungkin dokter Anda akan memberikan resep over-the-counter (pelunak feses), seperti obat-obatan atau perubahan pola makan dengan memperbanyak mengonsumsi serat.

Untuk sementara, obat alami terbaik untuk mengatasi stres, kata Bincy, adalah olahraga. "Lari misalnya, dapat meningkatkan endorfin yang membuat pikiran dan usus merasa lebih baik."

2. Rambut Rontok

"Stres dapat mendorong rambut rontok sementara," kata Dermatolog di Santa Barbara, California, Roberta Sengelmann, MD.

3. Kelopak mata kejang

Kejang otot pada mata ini biasanya terjadi pada satu mata dan berlangsung selama beberapa menit. Stres adalah salah satu penyebabnya, meskipun dokter tidak tahu alasannya

Jika ini terjadi, cobalah untuk menutup mata dan rileks, setelah itu tarik napas selama empat detik, tahan napas selama tujuh detik, lalu buang napas selama delapan detik. Ulangi selama empat kali sambil menggunakan ujung jari untuk menekan ringan di mata yang berkedut.

4. Jerawat

Sama seperti rambut Anda, Sengelmann mengatakan, hormon kortiso dapat membuat kulit berjerawat. Yang mengkhawatirkan, jika jerawat Anda terus datang dan menjadi peradangan kronis hingga menyebabkan jaringan parut.


5. Sakit punggung

Menurut keterangan pihak RS Harvard Spaulding Rehabilitation, Joanne Borg-Stein, MD, stres dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung serta menyebabkan nyeri otot.

6. Ruam

Stres juga dapat menyebabkan masalah kulit lain seperti ruam atau infeksi kulit yang disebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya