Liputan6.com, Jakarta Pernikahan adalah salah satu tahap kehidupan besar dalam kehidupan manusia. Berbagai pertimbangan dibutuhkan untuk memutuskan mengakhiri masa lajangnya. Tapi tahukah Anda bahwa selain punya teman berbagi senang dan sedih, menikah pun bisa lho menghadirkan bonus kesehatan bagi Anda.
Berikut 7 hal yang kebaikan bagi tubuh seperti dilansir Good Houskeeping, Rabu (13/8/2014).
Stres berkurang
1. Hidup lebih lama
Penelitian di Duke University Medical Center menemukan fakta bahwa usai memiliki teman hidup membuat kondisi emosi lebih stabil. Hal ini terkait dengan kemampuan mental yang lebih baik yang terhubung juga dengan kesehatan yang lebih baik.
2. Stres berkurang
Apa benar? Bukankah masalah kehidupan pernikahan lebih kompleks? Memang ada kalanya pasangan sungguh menyebalkan. Namun hormon kortisol pada saat stres levelnya lebih rendah dibanding yang mereka yang single. Menurut peneliti, naik turunnya hubungan pernikahan malah membuat dampak "peredam" stres.
Advertisement
Percepat pemulihan sakit
3. Mempercepat pemulihan usai operasi ringan
Senangya punya pasangan adalah ada orang yang mengurus ketika sakit. Menurut studi dari Emory University Atlatnta orang menjalani operasi jantung tiga kali kemungkinan bertahan hidup lebih besar. "Jika Anda memiliki hubungan secara emosional tehadap seseorang, Anda memiliki sesuatu yang diperjuangkan untuk hidup," tutur psikolog klinis Jeff Ball, PhD.
4. Risiko kematian lebih rendah
Mempunyai pasangan membuat orang artinya tersedia seseorang untuk menemani menghadapi kecelakaan seperti kebakaran, keracunan dan hal-hal penyebab kematian lainnya. Ada seseorang yang dekat dan mengetahui apa yang terjadi dengan Anda.
Kurangi risiko depresi
5. Mengurangi risiko depresi berat
Seseorang yang sudah menikah pasti mengetahui jika ada perubahan emosi pada pasangannya. "Pasangan membantu mengidentifikasi adanya depresi serta mencegah itu jadi depresi yang lebih berat," jelas profesor psikiater Gail Saltz, MD.
6. Menurunkan risiko kanker
Dalam penelitan yang dipublikasikan dalam Journal of Oncology 2013, peneliti mendiagnosa bahwa mereka yang terdeteksi kanker sekitar 20% yang mampu bertahan adalah orang yang menikah. "Pasangan bisa jadi sosok yang cerewete dalam mendorong Anda untuk hidup dengan perilaku sehat seperti mengurangi minuman beralkohol, merokok atau narkoba," ujar Prakash Masand, MD profesor psikiater dari Duke University Medical Center.
Advertisement
Cenderung bebas pikun
7. Menurunkan risiko demensia
Tidak mau pikun saat tua? Segera pertimbangkan untuk segera menikah. Sebuah studi di Finlandia selama 20 tahun mengungkapkan mereka yang menikah risiko terkena demensia lebih rendah 50%, sedangkan yang bercerai tanpa menikah lagi berisiko tiga kali mengalami masalah kognitif. Hal ini disebabkan, pasangan dalam pernikahan membantu tetap menjaga kemampuan intelektual dan sosial hingga tua.