Kepala Terlipat ke Belakang, Pria Difabel Jadi Pembicara Tenar

Kondisi fisik tak sempurna dengan kepala terlipat ke belakang tak menghalangi pria asal Brasil ini menjadi akuntan dan public speaker.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Sep 2014, 16:22 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2014, 16:22 WIB
Kepala 'Terlipat' Ke Belakang, Pria Ini Jadi Pembicara Publik
Kondisi fisik dengan kepala 'terlipat' ke belakang tak menghalangi pria ini jadi pembicara publik dan akuntan. (Foto: Mirror.co.uk)

Liputan6.com, London- Apa jadinya jika menemukan seseorang yang terlahir dengan kepala terlipat ke belakang? Inilah kondisi fisik difabel pria asal Brasil ini. Namun, semangat di balik keterbatasan fisik malah membuatnya jadi public speaker atau pembicara publik terkenal.

Pria yang bernama Claudio Vieira de Oliveira, tak hanya terlahir dengan kepala terlipat ke belakang. Anggota tubuh lain seperti kaki, lengan dan tangan pun tak berkembang sempurna.

Terlahir dengan kondisi fisik tak sempurna membuat dokter yang menangani saat ia terlahir 37 tahun lalu meminta ibunya untuk tak menyusui karena kesempatan hidup terbatas. Namun, siapa sangka hingga kini ia hidup layaknya orang normal.

Keterbatasan fisik ekstrim yang dimilikinya tak menghalangi untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Bahkan, ia sudah lulus sebagai akuntan dan kini jadi public speaker.

"Sejak saya masih kecil selalu suka menyibukkan diri dan bekerja, saya tidak suka bergantung sepenuhnya pada orang lain," terang Claudio seperti dilansir Mirror, Rabu (3/9/2014).

Sebagai lulusan akuntasi, ia pun melakukan penelitian akuntansi untuk klien. Untuk menulis atau mengetik ia akan menggunakan mulut dengan pulpen yang berperan sebagai tangan. Ia pun dengan santai melakukan itu.

Kelainan fisik pada kaki tak menghalangi langkahnya. Ia bisa berjalan menggunakan lutut. Sehingga kondisi rumah harus diatur tanpa tangga sehingga ia bisa berjalalan tanpa terluka.

Baru-baru ini dokter mendiagnosisnya sebagai disabilitas dengan kondisi langka bernama arthrogryposis bawaan. Meski kondisi fisik terbatas ia merasakan dirinya seperti orang normal pada umumnya.

"Sepanjang hidup saya, saya bisa beradaptasi dengan dunia. Sekarang, saya tidak melihat diri saya berbeda dengan orang normal," terang Claudio.

Bahkan kini, ia lebih mudah berurusan dengan hal-hal publik. Publik telah mengenalnya sebagai seorang profesional dan juga pembicara publik internasional. Menurutnya, meski difabel ia mampu berguna untuk orang lain.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya