7 Penyakit Perempuan yang Harus Diwaspadai Pria

Banyak penyakit yang umumnya dialami perempuan tapi dapat memengaruhi laki-laki juga.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 07 Mei 2015, 15:30 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2015, 15:30 WIB
Kenali, 2 Jenis Vaksin Pencegah Kanker Serviks
Virus HPV terdapat dalam beberapa tipe, kini baru ada ada vaksin yang mampu cegah 4 tipe HPV. (Foto: philstockworld.com)

Liputan6.com, Jakarta Banyak penyakit yang umumnya dialami perempuan tapi dapat memengaruhi laki-laki juga. Seperti misalnya kanker payudara atau radang sendi. Penyakit ini kerap diabaikan pria padahal mereka rentan mengalaminya.

Untuk meningkatkan kesadaran tersebut, kami mengumpulkan 7 penyakit yang banyak diderita wanita namun perlu diwaspadai pria, seperti dikutip Everydayhealth, Rabu (6/5/2015) berikut ini:

1. Kanker Payudara

Kanker payudara memang paling banyak diderita wanita. Tapi para pria jangan senang dulu sebab The American Cancer Society memperkirakan, 1 dari 1.000 pria akan mendapatkan kanker payudara, dibandingkan dengan 1 dari 8 wanita. Sebagai perbandingan, 1 dari 6 pria akan mendapatkan kanker prostat, kanker yang paling umum pada pria.

Seorang profesor Hematologi dan Onkologi di Mount Sinai School of Medicine, New York, Stephen Malamud, MD mengatakan, pria memiliki jaringan organ payudara yang sama dengan yang dimiliki wanita. Bedanya, pria memproduksi hormon estrogen (hormon wanita) dalam jumlah sedikit. Hormon estrogen adalah salah satu pemicu terjadinya kanker pada organ payudara. Dengan demikian, walaupun kemungkinannya sangat kecil, pria juga memiliki peluang terserang kanker payudara.

Osteoporosis



2. Osteoporosis

Fonterra Brands Indonesia (Anlene) mencatat, sedikitnya dua dari lima orang di Indonesia berisiko terkena osteoporosis terutama kaum wanita akibat kekurangan 50 persen kalsium yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang. Mirisnya, kebanyakan pria juga mengalami kekurangan kalsium.

Seorang internis di Orange Coast Memorial Medical Center di Fountain Valley, California Kristine Arthur, MD  menyarankan untuk melakukan tes kepadatan tulang dan beberapa obat seperti bifosfonat, denosumab, dan teriparatid.

Untuk mencegah osteoporosis, National Osteoporosis Foundation merekomendasikan kebutuhan kalsium harian untuk Dewasa usia 19 – 50 tahun yaitu 1.000 mg, 51 – 70 tahun (pria)  1.000 mg,  51 – 70 tahun (wanita) 1.200 mg serta latihan menahan beban untuk mencegah osteoporosis.

Lupus



3. Lupus

Lebih dari 90 persen penderita lupus adalah perempuan. Namun, bukan berarti pria tidak bisa mengalaminya. Ahli rheumatologist di Rumah Sakit Khusus Bedah di New York City,Theodore Fields, MD mengatakan, wanita dan pria berisiko mengalami gejala yang sama dan diperlakukan sama termasuk kelelahan, nyeri sendi, masalah memori, dan ruam kulit.

4. HPV

Penyakit menular seksual, human papilloma virus (HPV) juga memengaruhi perempuan dan laki-laki sebagai. Disarankan untuk melakukan tes IVA atau pap smear untuk mencegah kanker serviks mengingat kebanyakan orang yang terinfeksi HPV tidak menunjukkan gejala.

"Tidak seperti wanita, risiko pria terkena HPV biasanya semakin tinggi seiring dengan bertambahnya usia. Meski jarang terjadi, HPV juga dapat menyebabkan kanker kepala, leher atau kanker prostat. Temui dokter jika Anda melihat benjolan atau luka baru yang tidak biasa pada alat kelamin, mulut, atau tenggorokan," kata Arthur.

Migrain



5. Migrain

Wanita tiga kali lebih mungkin untuk menderita migrain daripada pria. Namun, pria juga rentan mengalami migrain dengan gejala yang sama seperti sakit kepala yang menyakitkan dan sering disertai muntah.

Untuk menghindari migrain, coba cari tahu apa yang menyebabkannya. Olahraga berat, merokok dan alkohol adalah pemicu migrain pada beberapa pria. Pastikan untuk tetap terhidrasi dan mendapatkan kualitas tidur agar terhindar dari rasa sakit ini.

6. Radang Sendi

Rheumatoid arthritis adalah penyakit yang dapat menyerang kedua jenis kelamin. Pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah mungkin beresiko lebih besar, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of the Rheumatic Diseases pada bulan April 2013. Merokok juga merupakan faktor risiko untuk rheumatoid arthritis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya