Jangan Asal Olah Brokoli untuk Dapatkan Manfaatnya

Ada banyak cara mengolah brokoli mulai dari direbus hingga jadi sup.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Mei 2016, 19:20 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2016, 19:20 WIB
Brokoli
Brokoli paling bagus dikukus.

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak cara mengolah brokoli mulai dari direbus hingga jadi sup. Namun untuk mengambil manfaat terbaik brokoli akan lebih baik diolah dengan cara dikukus lalu disantap. Salah satu keuntungannya membantu tubuh melawan kanker.

"Brokoli paling bagus dikukus. Cukup 2-3 menit saja. Jika terlalu lama dimasak kandungan sulforaphane yang bagus untuk mencegah kanker payudara jadi hilang," tutur dokter spesialis anak Frieda Handayani Kawanto dalam acara peluncuran program edukasi makan buah dan sayur dari Sari Husada di Jakarta, Rabu (11/5/2016). 

Jika direbus terlalu lama, paling tidak kandungan sulforaphane bisa hilang 50 persen. Tentu sayang sekali bukan? Sehingga jika orangtua memang ingin memberikan anak-anak buah dan sayur sebaiknya dilengkapi juga dengan pengetahuan pengolahan.

"Jadi pengetahuan mengolah makanan secara khusus itu juga perlu dimiliki," tutur dokter yang berpraktik di RS Awal Bros Evasari Jakarta.

Selain mengandung sulforaphane, brokoli masih kaya manfaat lain mulai dari kaya serat, mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, Vitamin A, C, E, tiamin, riboflavin, nikotinamide, kalsium, betakaroten, dan glutation. Brokoli juga mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB) dan iberin yang merangsang pembentukan glutation.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya