Perceraian Angelina Jolie-Brad Pitt Berdampak pada Kesehatan

"Keputusan bercerai ini dibuat untuk kesehatan keluarga," begitu Angelina Jolie menjelaskan.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 23 Sep 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2016, 13:30 WIB
Angelina Jolie (0)
Brangelina pada saat pernikahan. Angelina Jolie kehilangan keperawanan pada usia 14 tahun dengan seijin ibunya sendiri. (Sumber spyhollywood.com)

Liputan6.com, Jakarta Cinta sudah mati. Begitulah tulisan-tulisan yang beredar di internet ketika pasangan Angelina Jolie dan Brad Pitt mengumumkan perpisahan mereka pada Selasa (20/9/2016). Dan tak ada banyak yang tahu mengapa pasangan yang sudah 12 tahun hidup bersama dan pernikahan dua tahun ini mengakhiri biduk rumah tangganya.

"Keputusan ini dibuat untuk kesehatan keluarga," begitu Jolie merilis pernyataannya melalui pengacaranya seperti dilansir People. Tapi tahukah bahwa perceraian ini bisa menjadi proses yang brutal, yang memengaruhi baik mental dan fisik bertahun-tahun mendatang, bahkan keputusan berpisah adalah hal yang terbaik bagi semua yang terlibat.

"Emosi negatif yang menyertai perceraian, seperti kesedihan, kecemasan, khawatir, dan kewalahan adalah jenis stres bagi tubuh," kata psikolog yang berbasis di Chicago, dan terapis fisik, Elizabeth Lombardo, PhD.

Peristiwa yang mengarah ke perpisahan dan perceraian sendiri dapat berlarut-larut, menciptakan stres kronis yang merugikan serta memengaruhi setiap organ tunggal serta sistem dalam tubuh, dilansir laman Health, Jumat (23/9/2016).

Perceraian dapat menjadi jalan tol serius bagi jantung Anda. Sebuah studi 2015 yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation: Cardiovascular Quality anda Outcomes menemukan bahwa 24 persen wanita yang telah melalui perpisahan perkawinan mengalami serangan jantung. Dan wanita yang pernah mengalami perceraian lebih dari satu kali mengalami peningkatan risiko 77 persen.

Penelitian lain dari Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health, menemukan bahwa orang yang hidup melalui perceraian mengembangkan kondisi seperti yang lebih kronis seperti penyakit jantung, dan masalah diabetes dan mobilitas di jalan.

Perceraian juga dapat merusak kesejahteraan psikologis. Penelitian dari Journal of Applied Social Psychology menemukan bahwa konflik yang sedang berlangsung dengan mantan pasangan menjadi beban nyata pada kesehatan mental. Dan penelitian lain menemukan bahwa orang yang memiliki riwayat depresi, mungkin akan kambuh jika mereka bercerai.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya