Ibu Hamil Jarang Olahraga, Anak Jadi Gampang Sakit

Ibu hamil yang jarang berolahraga bisa mempengaruhi daya tahan tubuh anak di masa pertumbuhannya.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 26 Apr 2017, 07:36 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2017, 07:36 WIB
ilustrasi ibu hamil
ilustrasi ibu hamil (Foto: huffingtonpost.com)

Liputan6.com, Jakarta Saat hamil, wanita memang tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang berat. Tapi bukan berarti wanita hamil tidak berolahraga sama sekali. Sebab, manfaat olahraga rupanya memiliki pengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Setiap ibu tentu menginginkan anaknya tumbuh sempurna dan tidak mudah sakit. Rupanya secara tidak langsung hal itu bisa diraih dengan cara berolahraga saat hamil.

"Kita (ibu) yang menentukan apakah anak kita nanti pada saat dewasa memiliki penyakit atau tidak, apakah kita ingin hamil dengan terus-terusan masuk rumah sakit, apakah hamil sampai bisa lakukan yoga, apakah kita ingin anak kita yang ngantuk atau aktif di kelas kita yang tentukan," kata dr. Rully Ayu Nirmalasari, SpOG,dalam acara 'Sehat Reproduksi Milik Segala Usia', di Menteng, Jakarta, Selasa (25/4/2017).

Rully menyarankan agar wanita hamil melakukan olahraga ringan secara rutin. Setidaknya lima kali dalam seminggu dan selama 20 menit. Olahraga yang direkomendasikan ialah jalan kaki, berenang, atau olahraga yang tidak berat dan tidak menyebabkan dehidrasi dan hipoglikemia.

Manfaat olahraga saat hamil juga memperbaiki fungsi kardiovaskular, pembatasan pertambahan berat badan wanita hamil, mengurangi ketidaknyamanan muskuloskletal, menurunkan keluhan kram otot, dan stabilitas suasana hati dan memperbaiki kondisi Diabetes Melitus Gravidarum/gestasional (DMG) dan hipertensi gestational.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya