Liputan6.com, Jakarta Perceraian bukan hanya mengubah status individu, tapi juga memengaruhi kesehatan. Pada beberapa kasus, perceraian berdampak serius pada kesehatan jangka panjang seseorang.
Berikut efek perceraian pada kesehatan seseorang mengutip Self, Senin (8/1/2018).
Baca Juga
1. Kecemasan meningkat
Advertisement
"Semua orang yang melewati fase perceraian tingkat kecemasannya meningkat, apapun penyebab perceraian," kata psikoterapis asal Amerika Serikat, Fran Walfish.
Setiap fase kehidupan yang besar, termasuk perceraian memang bisa memicu kecemasan. Bila sampai kecemasan tersebut menganggu kehidupan sehari-hari, ada baiknya untuk segera mengunjungi psikolog atau psikiater.
Saksikan juga video menarik ini:
Sulit tidur
2. Risiko depresi meningkat
Studi dalam Clinical Psychological Science di 2013 mengatakan orang yang melewati fase perceraian dalam kehidupannya cenderung berisiko mengalami depresi.
Orang yang memiliki riwayat depresi, berisiko 60 persen mengalami hal yang sama ketika bercerai. Sementara yang tidak punya sejarah depresi, risiko terkena depresi sekitar 10 persen.
3. Sulit tidur
"Usai cerai, sebagian orang jadi enggan makan dan sulit tidur," kata Walfish.
Fakta lain juga terungkap dalam studi 2014 yang menemukan hubungan antara sulit tidur pada orang yang bercerai dengan meningkatnya tekanan darah.
Peneliti menemukan orang yang sulit tidur selama 10 minggu setelah cerai, tekanan darahnya meningkat. Bila tekanan darah tinggi tidak diatasi dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke.
Advertisement
Perubahan berat badan secara drastis
4. Risiko terkena serangan jantung meningkat
Bagi wanita, perceraian meningkatkan risiko terkena serangan jantung seperti diungkapkan peneliti asal Duke University, Amerika Serikat. Sementara, pada pria tidak terjadi hal yang sama seperti disampaikan peneliti dalam jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes 2015.
5. Perubahan berat badan secara drastis
Usai perceraian, bisa terjadi perubahan berat badan secara signifikan entah itu naik atau turun. Ada beberapa orang yang mengalihkan masalah yang dialami dengan mengonsumsi comfort food seperti donat atau makanan cepat saji. Hal ini tentu saja membuat berat badannya bertambah.
Sementara, ada yang jadi ogah makan."Ada pasien saya yang jadi amat langsing usai cerai. Dia mengatakan kehilangan nafsu makan usai cerai," kata Walfish kepada laman Prevention.
Walau ada masalah kesehatan, tapi riset menunjukkan dua tahun setelah bercerai, sebagian besar melaporkan kondisi fisik dan mental sehat.
"Tetap ada kehidupan setelah perceraian, dan semuanya beres dan baik-baik saja," kata Walfish.
"Semakin banyak Anda dapat mempertahankan rutinitas dan gaya hidup sehat selama perceraian, semakin baik," pesannya.