Tuberkulosis Bisa Disembuhkan, Asal...

Anda yang menderita tuberkulosis tidak perlu takut tidak bisa sembuh. Hanya ada satu syarat yang harus dilakukan agar pengidap TB bisa benar-benar pulih.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Mar 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2018, 11:00 WIB
Ilustrasi TB - TBC (iStockphoto)
Ilustrasi TB - TBC (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Anda yang menderita tuberkulosis tidak perlu takut tentang penyakit Anda.

Menurut dokter spesialis paru-paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, dr. Erlina Burhan, tuberkulosis bisa sembuh asalkan Anda melakukan pengobatan dengan tepat.

"Pasien harus minum obat, teratur, sesuai anjuran sampai dinyatakan sembuh," kata Erlina dalam konferensi pers Hari Tuberkulosis Sedunia 2018 ditulis Minggu (25/3/2018).

Selain menyembuhan, salah satu tujuan mengobati tuberkulosis adalah mencegah penularan.

"Menyembuhkan, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, mencegah penularan. Kenapa mencegah penularan? Kalau pasiennya sembuh kan tidak menular," kata Erlina yang juga merupakan Ketua Pokja Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) di kawasan Pulogadung, Jakarta.

Tidak hanya itu, dengan segera melakukan pengobatan, tuberkulosis tidak akan berkembang menjadi tuberkulosis yang kebal obat atau TB-MDR (Tuberculosis Multri Drugresistant).

Menurut data PDPI, 52 persen orang dengan gejala tuberkulosis langsung ke apotek dan toko obat, untuk membeli obat yang diminum tanpa melalui prosedur diagnosa dan pengobatan yang benar.

Obat yang diminum hanya 1 hingga 2 jenis dan dihentikan dalam beberapa minggu saat gejala mereda.

 

Simak juga video menarik berikut ini: 

Harus Sampai Dinyatakan Sembuh

Ilustrasi TB - TBC (iStockphoto)
Ilustrasi TB - TBC (iStockphoto)

Erlina mengatakan, bagi penderita tuberkulosis harus meminum obatnya setiap hari, hingga pasien dinyatakan sembuh.

Bila tidak selesai pengobatan, yang ditakutkan adalah bermutasinya kuman menjadi kebal obat.

"Kalau sudah kebal obat, obat yang lama tidak mempan. Harus pakai yang baru. Obat barunya lebih keras, lebih banyak efek samping. Pengobatannya tidak hanya enam bulan tapi bisa sampai 20 bulan," kata Erlina.

Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sendiri, Indonesia menduduki peringkat ke 2 di dunia dengan kasus jumlah tuberkulosis. Baik dari jumlah keseluruhan kasus maupun kasus yang baru terjadi.

Ini ironis, mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang disinari matahari, dan kuman tuberkulosis akan mati bila terkena sinar matahari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya