Liputan6.com, Jakarta Saat sedang sakit, semua orang berhak mendapatkan pengobatan, bahkan bayi sekalipun. Namun demikian, ternyata tidak semua obat dapat diberikan pada bayi. Penelitian terbaru menemukan bahwa bayi yang diberi obat jenis antibiotik dan antasida, obat guna menetralisir asam lambung, berisiko mengalami alergi, saat tumbuh menjadi anak-anak.
Dilansir dari Tech Times, Kamis (5/4/2018), sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Pediatrics Journal melihat catatan kesehatan sekitar 800.000 anak yang lahir antara 2001 dan 2013, yang dilindungi oleh asuransi keluarga personel militer dan pensiunan di Amerika Serikat.
Baca Juga
Setelah empat tahun dilakukan, hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh anak-anak mengalami alergi makanan dan obat-obatan. Tinjauan lebih dalam menemukan besar kemungkinan hal tersebut dipengaruhi oleh antibiotik dan antasida.
Advertisement
Selain itu, bayi yang diberi antasida berisiko besar mengalami alergi makanan, sedangkan pemberian antibiotik berisiko mengalami asma. Pemberian kedua obat tersebut juga akan membuat bayi berisiko mengalami anafilaksis, yaitu reaksi alergi berat, dan demam sebanyak 50 persen.
Tak hanya itu, hasil penelitian pun membuktikan keseimbangan mikrobioma pada usus terganggu dengan konsumsi antibiotik dan antasida. Reaksi terhadap sistem imun tubuh akan menjadi berlebih ketika bayi diberikan antibiotik dan antasida.
Saksikan juga video berikut ini :
Kegunaan Antibiotik
Bakteri yang tahan terhadap antibiotik sudah ada sejak zaman dulu. Namun demikian, seiring berkembangnya zaman, antibiotik diciptakan semakin kuat guna membasmi bakteri yang resistan terhadap obat. Sementara itu, sebuah penelitian menemukan antibiotik yang tidak hanya membasmi bakteri yang tahan terhadap obat, melainkan juga dapat mengurangi reaksi infeksi.
Meski demikian, peneliti menganjurkan pemberian antibiotik dan antasida untuk bayi harus sesuai dengan resep dokter, dan dapat diberikan ketika benar-benar diperlukan.
Advertisement