Kenali 14 Pantangan Wajib Anak Autisme agar Tetap Sehat (2)

Anak autisme harus menghindari berbagai pantangan agar kesehatan tubuh dapat terjaga bagian kedua.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 12 Apr 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 09:00 WIB
Autisme (iStock)
Pantangan wajib yang harus dihindari anak autisme. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Diana Dwi harus membesarkan anaknya yang mengidap autisme. Ia mulai terlihat gejala autisme pada tahun 2013. Saat itu, sang anak baru berusia 4 tahun. Ia tiba-tiba tidak bisa bicara. Pemeriksaan pun dilakukan dan didiagnosis autisme.

Demi kesehatan anaknya, Diana, yang kini berprofesi sebagai praktisi Biomedical Intervention Therapy (BIT) belajar tentang makanan dan minuman apa saja yang boleh atau dilarang untuk diberikan pada anaknya.Ini dikarenakan ada berbagai pantangan yang harus dihindari anak autisme.

Jika pantangan-pantangan tersebut dilakukan, maka akan perkembangan anak autisme tidak optimal. Dalam acara Hari Kepedulian Autisme Sedunia 2018 di Sofyan Hotel, Jakarta, ditulis Rabu (11/4/2018), Diana membeberkan pantangan untuk anak autisme bagian kedua.

8. Obat nyamuk

Anak autisme pantang terpapar bahan kimia, termasuk obat nyamuk semprot dan bakar. Diana menyarankan memakai kelambu agar anak terhindar dari gigitan nyamuk.

Selain obat nyamuk, penyemprotan nyamuk malaria maupun demam berdarah alias fogging juga harus dihindari anak.

"Kalau lagi ada penyemprotan, saya mengungsikan anak ke rumah saudara. Setelah itu bersih-bersih rumah. Pokoknya, rumah harus bersih. Baru anak (yang mengalami autisme boleh pulang ke rumah," papar Diana.

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Pakai deodoran dan parfum

Parfum atau Minyak Wangi
Hindari pakai parfum di depan anak autisme. (iStockphoto)

9. Pakai deodoran dan parfum

Pantangan lainnya adalah menghindari anak autis dari paparan bahan kimia termasyj deodoran dan parfum. Orang-orang di sekitar anak autisme juga perlu menghindari penggunaan deodoran dan parfum.

"Boleh pakai, tapi harus jauh-jauh dari anak. Untuk sehari-hari saja, saya tidak pakai deodoran dan parfum saat habiskan waktu dengan anak. Pewangi ruangan saja tidak pakai," katanya.

Diana mengganti pewangi ruangan pakai biji kopi. Dia menaru biji kopi pada wadah kecil atau digantung dalam sebuah kantung di dalam mobil.

10. Pelembut pakaian

Pakaian anak autisme juga tidak menggunakan pelembut pakaian. "Kalau Anda pakai jasa laundry, ya bilang saja sama petugas, 'Jangan memakai pewangi atau pelembut pakaian," Diana menambahkan.

11. Cat rumah

Cat rumah menjadi salah satu yang perlu dipertimbangkan. Bahan kimia pada cat memengaruhi saraf anak.

"Saya pakai cat rumah berjenis No Voc (senyawa organik yang mudah menguap). Di Indonesia belum ada. Hanya tersedia di Australia dan Malaysia,"

"Susah sih kalau cat. Biar amannya, cat (merek lain yang bukan No Voc) harus benar-benar kering sampai bau catnya tidak tercium. Setelah itu, rumah baru bisa ditinggali anak," jelasnya.

Kosmetik, bedak, lipstik

Riasan Bibir Semakin Menawan dengan Pulasan Lipstik Matte
Hati-hati pemakaian kosmetik. (Foto: iStockphoto)

12. Kosmetik, bedak, lipstik

Serupa dengan deodoran dan parfum, berbagai kosmetik seperti bedak dan lipstik sebaiknya dihindari anak autisme. Sang ibu atau saudara perempuan sebaiknya membersihkan diri dari kosmetik sebelum bertemu anak tersebut.

"Sebelum masuk rumah, make-up (riasan) di wajah harus dibersihkan dulu," kata Diana.

13. Karpet

Karpet yang ada di rumah mungkin tampak nyaman, tapi benda itu justru berbahaya untuk anak autis. Zat antimoni yang terkandung pada karpet dapat menyebabkan gangguan pernapasan bila terhirup anak. Sebaiknya, singkirkan karpet yang ada di rumah.

 

Berenang di kolam dan di laut

Autisme (iStockphoto)
Anak-anak penyandang autisme tidak boleh berenang di kolam renang maupun di laut. (Foto: iStockphoto)

14. Berenang di kolam dan di laut

Anak autisme perlu menghindari berenang di kolam renang dan laut. Air di kolam renang mengandung klorin (zat yang terkandung dalam pembersih kolam renang) dan kaporit (disinfektan yang membunuh bakteri dalam air dan menjernihkan air).

Kedua zat kimia itu akan menjadi racun, yang akan mengganggu kinerja sistem jaringan tubuh, terutama saraf. Air laut pun cenderung terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia tertentu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya