Jangan Minum Teh Usai Makan, Kenapa Ya?

Lebih baik minum air putih daripada teh usai makan daripada mineral yang kita konsumsi lewat begitu saja.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Mei 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 09:00 WIB
kantung teh
Ilustrasi minum teh (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Minum teh dalam suhu dingin atau hangat usai makan terasa begitu nikmat bagi sebagian orang. Namun, sebaiknya daripada minum teh lebih baik air putih saja.

"Kandungan fitat (phytate) yang terdapat dalam teh mengganggu penyerapan mineral seperti kalsium dan zat besi. Jadi, tidak dianjurkan minum teh usai makan," kata dokter spesialis anak Yoga Devaira dalam Seminar Kesehatan dan Gizi Remaja Menuju Generasi Tinggi, Cerdas dan Berprestasi di Kementerian Kesehatan Jakarta pada Selasa (15/5/2018).

Jika tetap minum teh usai makan, kandungan gizi yang dikonsumsi hanya lewat saja di saluran pencernaan. Tentu hal ini amat disayangkan, terlebih saat remaja asupan mineral seperti kalsium dan zat besi begitu dibutuhkan seperti disampaikan Yoga di hadapan ratusan anak SMP-SMA dari Jakarta.

"Saat makan bayam beranggapan zat besi di dalamnya bisa diserap tubuh. Namun, karena usai makan minum teh, ya cuma lewat saja, zat besi tersebut tidak masuk ke dalam tubuh," katanya. 

 

 

Saksikan juga video menarik menarik berikut:

 

 

Waktu terbaik minum teh

Katung teh
Ilustrasi minum teh (iStockphoto)

Jika memang senang minum teh, Yoga menyarankan dua jam sesudah makan. Pada waktu ini proses penyerapan makan sudah selesai.

"Dan ingat ya, minum teh tanpa gula untuk mendapatkan manfaat baik dari teh," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya