Menpora Ingatkan Atlet Asian Games Agar Steril dari Doping

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengingatkan para atlet dan pelatih tentang larangan doping

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2018, 17:00 WIB
Menpora Tinjau Kesiapan Venue dan Atlet Paralayang Indonesia
Menpora Imam Nahrawi (tengah) bersama pelatih kepala tim paralayang Indonesia, Gendon Subandono saat meninjau latihan tim di kawasan Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (26/7). Menpora juga meninjau kesiapan venue. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengingatkan para atlet dan pelatih tentang larangan 'doping' yang harus dipatuhi dan diwaspadai agar tidak menjadi temuan pada pelaksanaan Asian Games 2018 nanti.

"Yang paling pokok adalah, ini peringatan bagi semua pelatih dan atlet, di mana konsumsi obat yang dimiliki, betul-betul steril dari doping, itu paling penting," kata Imam, saat meninjau arena paralayang di Bukit Pasir Sumbul, Puncak, Jawa Barat, Kamis.

Imam meminta atlet dan lembaga anti doping untuk memantau langsung ke lapangan, memastikan langsung obat-obatan yang dikonsumsi oleh atlet terbebas dari doping.

Menurutnya, suplemen dan obat obatan yang dikonsumsi oleh atlet harus diperiksa kandungannya, apakah mengandung unsur-unsur doping di dalamnya.

"Pengetahuan tentanb doping ini harus diketahui oleh semua cabang olahraga," katanya. Karena, lanjutnya, bisa jadi obat-obatan yang biasa dikonsumsi oleh atlet berupa mixagrip atau jenis lainnya adalah jenis obat biasa dikonsumsi masyarakat. Tetapi kalau tidak dikonsultasikan dengan ahli doping bisa jadi temuan indikasi adanya doping.

"Makanya saya instruksi kepada lembaga anti dopping, untuk mendampingi dan mengawal seluruh atlet, apa yang mereka makan dan minum. Obat apa saja konsultasikan dengan ahli doping, jangan ada temuan yang tidak kita harapkan," kata Imam.

Imam juga meminta para pelatih dan manajemen Pelatnas untuk betul-betul memperhatikan kondisi kesehatan atlet, bila ada kendala langsung diselesaikan secara cepat, tidak boleh ada penundaan. "Karena cidera tidak bisa kita biarkan, harus ada penanganan cepat," pintanya. (Antara/Laily Rahmawaty)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya