Â
Liputan6.com, Jakarta Saat mendampingi anak-anak belajar, orangtua sebaiknya tidak langsung mengoreksi ketika buah hati melakukan kesalahan, tapi memberi kesempatan dan membantu anak mencari tahu dan mengoreksi sendiri kekeliruannya, kata praktisi pendidikan.
Baca Juga
"Kalau dibilang salah, nanti dikhawatirkan anak tidak mau mencoba lagi," kata praktisi pendidikan sekaligus Kepala Sekolah Aluna Rina Jayani dalam acara pelatihan Belajar Baca dan Tulis dengan Metode Montessori untuk orangtua di Jakarta, Sabtu.
Advertisement
Kalau dicap melakukan kesalahan saat melakukan keliru dalam belajar, menurut Rina, kepercayaan diri anak bisa menurun.
Rina menerangkan penerapan metode Montessori, metode pendidikan berdasarkan teori perkembangan anak dari pendidik Italia yang bernama Dr Maria Montessori.
Di sekolahnya, kata Rina, jika anak melakukan kesalahan maka proses belajar anak akan dihentikan dan selanjutnya guru kelas akan mengulang pelajaran pada tahapan di mana anak masih melakukan kekeliruan sebelum melanjutkan pada tahapan berikutnya.
"Di metode Montessori tidak boleh sama sekali menyalahkan anak, tapi langsung diperbaiki," kata Rina, Kepala Sekolah Harmony Montessori.
Ia juga menyarankan orangtua berbicara seperlunya agar tidak mengganggu konsentrasi anak saat mendampingi belajar.
Rina juga menjabarkan filosofi metode Montessori dalam mengajari anak baca tulis, antara lain mendahulukan pemahaman makna sebelum mulai menulis dan membaca agar anak memahami apa yang dipelajari, bukan sekedar menghafal.
Ia menjelaskan pula bahwa dalam penerapan metode itu anak lebih dulu diajari menulis sebelum membaca dan memahani cukup banyak kosa kata, serta belajar dari bentuk konkret baru ke abstrak, dari yang mudah ke sulit.
Selain itu, menurut dia, pengulangan pelajaran dilakukan agar anak menguasai dan memahami dengan baik materi yang diajarkan. (Antara/Aditya Ramadhan)