Â
Liputan6.com, Jakarta Tinggal dan tumbuh dengan orangtua yang saling setia dan bertanggung jawab merupakan kondisi yang sangat dibutuhkan anak. Kestabilan rumah tangga orangtua begitu besar dampaknya bagi perkembangan psikologis dan mental buah hati.
Baca Juga
Hubungan Terlarang di Balik Kasus Pembunuhan yang Jasadnya Terbungkus Kain Merah di Pesawaran
Selingkuhan Dave Grohl Foo Fighters Lahirkan Anak Perempuan, Eks Drumer Nirvana Minta Ampun kepada Istri dan Anak-anaknya
Viral Curhat Istri Sah Pegawai BUMN Diselingkuhi Sejak Awal Menikah hingga Kirim Karangan Bunga ke Pelakor
Sayangnya, tak semua rumah tangga bisa berjalan dengan baik. Salah satunya penyebabnya adalah perselingkuhan. Saat hubungan ayah dan ibu retak hingga bercerai karena perselingkuhan, anak sangat berisiko mengalami masalah psikologis.
Advertisement
Apa saja? Dikutip dari Brightside, hal pertama yang sangat mungkin dialami anak adalah menyalahkan diri sendiri ketika orangtua berpisah. Anak belum memiliki kematangan emosi yang cukup untuk mencerna apa yang sedang terjadi.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Saat Anak Melihat Orangtuanya Bertengkar
Saat mereka melihat orangtuanya bertengkar, apalagi jika dipicu karena dirinya, anak akan dengan mudah menyalahkan diri sendiri. Anak pun bisa merasa tak pantas dicintai, kehilangan kepercayaan diri.
Efek lainnya, menurut Judith Wallerstein dalam bukunya, The Unexpected Legacy of Divorce, di kemudian hari anak akan berisiko mengalami masalah kepercayaan pada orang lain. Saat mereka dewasa dan memulai hubungan personal, masalah ini akan sangat mempersulitnya untuk membina hubungan.
Pengkhianatan orangtua, apalagi hingga membuat anak menjadi tak lagi bertemu dengan orangtuanya memang menimbulkan luka yang mendalam. Ada yang bisa mengatasinya dengan baik, namun ada juga yang membutuhkan waktu lama.
Penulis : Mutia / Dream.co.id
Advertisement