Liputan6.com, Jakarta Sekalipun sulit dicegah dan dideteksi, penderita kanker sarkoma masih bisa mendapatkan perawatan secara medis. Namun, hal tersebut juga ditentukan oleh keberagaman sarkoma itu sendiri.
Paling tidak, ada 70 sub-tipe dari kanker sarkoma. Namun, secara umum, pasien dapat membaginya ke dalam empat sub-tipe utama yaitu: sarkoma jaringan lunak, gastrointestinal stromal tumor (GIST), sarkoma tulang seperti osteosarcoma, dan Ewing's/Rhabdomyosarcoma.
Baca Juga
Karena itu, dalam perawatan pasien kanker sarkoma, biasanya dilakukan pendekatan multidisiplin. Misalnya dengan kombinasi operasi, kemoterapi, dan radiasi.
Advertisement
"Contoh pendekatan multidisiplin ini adalah dengan menggunakan kemoterapi atau terapi radiasi untuk mengecilkan ukuran sarkoma, yang diikuti dengan operasi untuk mengangkat tumornya," ujar Ahli Bedah Ortopedi Parkway Hospitals Dr. Leon Foo di Jakarta. Ditulis Kamis (1/11/2018).
Teknik ini dilakukan agar para dokter bisa meminimalkan efek samping, serta menyelamatkan lebih banyak jaringan dan fungsi tubuh.
Selain itu, tiga teknik tersebut bisa dilakukan berbeda urutan, tergantung dari jenis sarkoma yang diderita.Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Sarkoma harus diamputasi?
Dalam beberapa kasus, amputasi juga menjadi metode yang digunakan untuk menghilangkan sarkoma tulang dan jaringan lunak.
"Namun, dengan kemajuan ilmu medis dan bedah saat ini, kami dapat lebih banyak melakukan operasi penyelamatan anggota gerak tubuh, untuk kasus sarkoma tulang dan sarkoma jaringan lunak," tambah Foo.
Sarkoma sendiri dianggap jenis kanker langka karena hanya ditemui pada 1 persen kasus kanker dewasa. Namun, data terbatu mengindikasikan bahwa jenis kanker ini lebih umum daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Sebuah studi di Inggris menunjukkan lompatan signifikan pada jumlah orang yang terdiagnosis sarkoma setiap tahunnya, dari 3.800 menjadi 5.300 hingga saat ini.
Advertisement