Gejala Penyakit Herpes Zoster, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Penyakit herpes termasuk kondisi jangka panjang, virusnya bisa bertahan seumur hidup di dalam tubuh.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 13 Des 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2018, 11:00 WIB
herpes
Herpes pada bibir

Liputan6.com, Jakarta Penyakit herpes adalah penyakit yang ditandai dengan munculnya lepuhan pada kulit yang berwarna kemerahan dan berisi cairan. Penyakit herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes. Virus herpes sendiri terdiri dari delapan jenis tapi hanya dua jenis virus yang paling umum terjadi yaitu herpes simpleks dan juga zoster.

Herpes simpleks termasuk ke dalam jenis penyakit kelamin jadi sering dikenal dengan sebutan herpes genital atau kelamin.

Sementara penyakit herpes zoster biasanya ditandai dengan ruam kemerahan pada kulit yang menyebabkan rasa sakit dan terbakar. Herpes zoster disebut juga dengan cacar ular atau cacar api karena akan muncul lepuhan pada kulit berupa garis atau area kecil di salah satu sisi wajah atau tubuh dan rasanya cukup panas seperti terbakar.

Penyakit herpes zoster biasanya didahului riwayat pernah mengalami cacar air, kemudian muncul kembali pada saat daya tahan tubuh menurun.

Penyakit herpes termasuk kondisi jangka panjang, virusnya bisa bertahan seumur hidup di dalam tubuh. Berbagai obat penyakit herpes alami maupun dari dokter akan membantu meringankan gejala bahkan mempersingkat waktu kemunculannya. Salah satu obat penyakit herpes zoster ialah obat antivirus.

Lebih lengkapnya, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/12/2018) mengenai penyakit herpes zoster, mulai dari gejala penyakit herpes, penyebab, dan cara mengobatinya.

Gejala penyakit herpes zoster

Apabila mengalami penyakit herpes zoster, gejala pertamanya adalah rasa sakit. Rasa sakit tersebut bisa berupa rasa panas seperti terbakar atau rasa seperti tertusuk benda tajam. Selain itu terkadang muncul rasa gatal dan mati rasa pada bagian yang terkena.

Ruam kemudian akan muncul serta berubah menjadi luka melepuh berisi air yang gatal dan menyerupai bintil cacar air. Lepuhan lalu akan mengering dan berubah menjadi koreng dalam beberapa hari.

Gejala penyakit herpes zoster hanya muncul pada satu sisi tubuh sesuai dengan saraf yang terinfeksi. Selain itu, gejala awal penyakit ini terkadang dapat bervariasi. Sebagian kecil pengidap mengalami rasa nyeri tapi tanpa ruam.

Jika Anda terkena penyakit herpes zoster, maka Anda akan menemukan berbagai gejala seperti:

- Ruam disertai lenting berkelompok yang hanya terjadi di satu sisi tubuh.

- Ruam diawali dengan benjolan merah, berubah menjadi pembengkakan yang sedikit berair, dan akhirnya menjadi kerak kering (terlihat seperti segerombolan cacar air kecil-kecil).

- Rasa sakit, gatal, dan kesemutan pada ruam. Hal ini juga berlaku di bagian tubuh saat ruam baru akan muncul.

- Demam.

- Sakit kepala.

- Panas dingin.

- Kelelahan.

- Sensitif terhadap cahaya.

Penyebab penyakit herpes zoster

Penyakit herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster, yakni virus yang juga menyebabkan cacar air. Penyakit herpes zoster umumnya akan muncul pada orang yang pernah mengalami cacar air.

Virus biasanya dapat hidup dalam sistem saraf selama bertahun-tahun. Pada sebagian orang, virus akan tetap tidur tetapi pada sebagian lainnya akan bangun dan diaktifkan kembali.

Biasanya, virus akan kembali muncul saat Anda memiliki penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seiring dengan penuaan, menjalani kemoterapi atau radiasi, dan mengonsumsi obat yang melemahkan sistem kekebalan. Oleh karena itu, penyakit herpes zoster bisa muncul lebih dari satu kali.

Cara mengobati penyakit herpes zoster

Penyakit herpes zoster ditularkan antarmanusia melalui kontak langsung, salah satunya adalah transmisi melalui pernapasan sehingga virus tersebut dapat menjadi epidemik di antara inang yang rentan. Biasanya risiko terjangkit herpes zoster terkait dengan pertambahan usia. Hal ini berkaitan adanya immunosenescence, yaitu penurunan sistem imun secara bertahap sebagai bagian dari proses penuaan. Selain itu, hal ini juga terkait dengan penurunan jumlah sel yang terkait dalam imunitas melawan virus varicella-zoster pada usia tertentu.

Penyakit herpes zoster umumnya bukan penyakit yang tergolong serius atau berakibat fatal dan akan sembuh sendiri setelah 14-28 hari. Tetapi, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter jika merasakan gejala dan tanda klinis di atas, apalagi jika pernah menderita cacar air. Penanganan sedini mungkin akan menurunkan risiko komplikasi.

Berikut ini cara mencegah dan mengobati penyakit herpes zoster

Pencegahan

Untuk mencegah penyakit herpes zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian vaksinasi. Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut. Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen seluler virus tersebut yang berperan sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta imunosupresi.

Vaksin cacar air biasa sudah dapat mengurangi kekambuhan dan gejala penyakit Herpes Zoster, tetapi pada tahun 2006, FDA (BPOMnya Amerika Serikat) telah menyetujui penggunaan Zostavax untuk mencegah terjadinya lepuh. Zostavax sebenarnya adalah konsentrat vaksin cacar air biasa dan lebih ditujukan kepada manula yang kekebalannya telah menurun. Zostavax berhasil mengurangi lepuh hingga 50 persen.

Pengobatan

Pengobatan terhadap penyakit herpes zoster terdiri dari tiga hal utama yaitu pengobatan infeksi virus akut, pengobatan rasa sakit akut yang berkaitan dengan penyakit tersebut, dan pencegahan terhadap neuralgia pascaherpes. Penggunaan agen antiviral dalam kurun waktu 72 jam setelah terbentuk ruam akan mempersingkat durasi terbentuknya ruam dan meringankan rasa sakit akibat ruam tersebut. Apabila ruam telah pecah, maka penggunaan antiviral tidak efektif lagi. Contoh beberapa antiviral yang biasa digunakan untuk perawatan herpes zoster adalah Acyclovir, Famciclovir, dan Valacyclovir.

Untuk meringankan rasa sakit akibat penyakit herpes zoster, sering digunakan kortikosteroid oral (contoh prednisone). Sedangkan untuk mengatasi neuralgia pascaherpes digunakan analgesik (Topic agents), antidepresan trisiklik, dan antikonvulsan (antikejang).

Contoh analgesik yang sering digunakan adalah krim (lotion) yang mengandung senyawa calamine, kapsaisin, dan xylocaine. Antidepresan trisiklik dapat aktif mengurangi sakit akibat neuralgia pascaherpes karena menghambat penyerapan kembali neurotransmiter serotonin dan norepinefrin. Contoh antidepresan trisiklik yang digunakan untuk perawatan herpes zoster adalah Amitriptyline, Nortriptyline, Nortriptyline, dan Nortriptyline. Untuk mengontrol sakit neuropatik, digunakan antikonvulsan seperti Phenytoin, carbamazepine, dan gabapentin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya