Wanita Rentan Depresi Saat Hamil

Diprediksi lebih dari 23 persen wanita hamil mengalami depresi. Mengapa bisa begitu?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Jun 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2019, 07:00 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Sekitar 14-23 persen ibu hamil mengalami depresi. Data ini merujuk pada American College of Obstetrics and Gynecologists. Namun, diperkirakan wanita yang mengalami depresi saat hamil lebih banyak dari angka itu.

"Ya, sebenarnya itu cukup umum terjadi," kata dokter kebidanan dan kandungan dari Orlando Health Winnie Palmer Hospital for Women and Babies, Amerika Serikat, Megan Gray.

Menurut Gray, terkadang gejala antara saat hamil dan depresi saling tumpang tindih. Misalnya karena lelah, perubahan nafsu makan, kenaikan berat badan, mual muntah, dan masalah tidur.

Depresi pada calon ibu bisa jadi karena tertekan dengan ucapan tuntutan sosial bahwa, 'Hamil itu seharusnya indah'. "Namun, pada kenyataanya tidak selalu seperti itu dan calon ibu dituntut harus bahagia, sempurna," kata Grey saat diwawancarai Today dilansir Minggu (9/6/2019).

Terkadang pemikiran negatif soal kehamilan itu adalah hal normal. Namun, pada beberapa perempuan pemikiran tersebut menjadi gangguan kecemasan atau depresi. Pada wanita yang memiliki masalah mental memang risiko mengalami depresi saat hamil lebih besar.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Depresi Bisa Terjadi pada Trimester Kapan Saja

hamil
ilustrasi hamil/Image by Pexels from Pixabay

Depresi bisa terjadi pada trisemester kapan saja, tidak selalu trimester satu. Hingga kini tidak ada hubungan langsung antara kehamilan dan depresi. Namun, ada banyak alasan wanita hamil cenderung depresi.

"Tubuh mengalami perubahaban. Berat badan bertambah. Diikuti dengan pemikiran, 'Wah nanti hidupku berubah. Apakah aku bisa mengurus anakku?'," kata Gray.

Selain perubahan fisik, perubahan hormon juga bisa membuat suasana hati lebih sedih. Menurut Gray, peningkatkan progesteron saat hamil membuat suasana hati jadi lebih mudah sedih.

Ketika Anda merasakan kesedihan yang berlebihan, coba sampaikan ke pasangan tentang kondisi tersebut. Sampaikan juga ke dokter kandungan nanti akan diberi penjelasan bahkan mungkin akan dirujuk ke psikolog.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya