Terinfeksi Flu Bisa Dapat Uang Rp46 Juta, Mau Coba?

Liputan6.com, Jakarta - Terkena flu dengan sengaja tapi dapat uang hingga ratusan juta rupiah? Kenapa tidak? Ini semua demi membantu penelitian agar menemukan vaksin flu yang lebih baik.

Lembaga Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) sedang mencari sukarelawan yang mau terinfeksi virus, sebagai upaya untuk menemukan cara yang lebih baik untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengobati flu.

Sukarelawan yang cukup berani berpartisipasi akan menerima imbalan hingga $ 3.300 atau Rp46 juta

Relawan ini akan terkena flu melalui semprotan hidung dan kemudian tinggal di fasilitas rawat inap setidaknya selama seminggu. Selama waktu itu, para peneliti akan mempelajari bagaimana flu memengaruhi tubuh mereka, seberapa buruk gejalanya, dan berapa lama gejalanya bertahan.

Setidaknya lima orang sudah menerima semprotan hidung. Untuk beberapa bulan ke depan diharapkan 75 orang sehat yang berusia 18 hingga 50 melakukan hal yang sama di empat klinik di Duke University di North Carolina, Saint Louis University di Missouri, Cincinnati Children's Hospital di Ohio, dan University of Maryland School of Medicine di Baltimore.

Penelitian ini bukan yang pertama kalinya. Ratusan orang pernah terlibat setidaknya empat percobaan flu di NIH Clinical Center di Maryland, dan tidak ada yang mengalam komplikasi parah atau menyebarkan virus di luar klinik.

"Percobaan ini menyediakan alat yang ampuh untuk mempelajari banyak aspek perkembangan penyakit influenza dan juga dapat membantu menilai pengobatan baru dan kandidat vaksin secara efisien," kata Direktur NIAID Anthony S. Fauci, MD, seperti dikutip Web MD

Flu merupakan virus menular dan terkadang mematikan, yang bisa menyebabkan gejala ringan hingga berat, termasuk demam, menggigil, tubuh sakit, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kelelahan.

Menurut CDC, musim flu tahun lalu sekitar ratusan ribu orang di rumah sakit. Dan sebanyak 61.200 orang kemungkinan telah meninggal karenanya.

Para ahli mengatakan mendapatkan suntikan flu adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari terkena virus. CDC merekomendasikan agar siapa pun yang berusia di atas 6 bulan mendapatkan vaksinasi kecuali dalam kasus yang jarang terjadi, seperti alergi terhadap telur atau bahan dalam vaksin.