Diklaim Bisa Sembuhkan Kanker, Warga Korsel Berburu Obat Cacing untuk Anjing

Obat yang diklaim bisa sembuhkan kanker itu adalah obat yang digunakan untuk mengobati cacing parasit pada hewan yakni anjing dan kucing.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Nov 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2019, 20:00 WIB
Anjing Jenis Shetland Sheepdog
Anjing Shetland Sheepdog (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pasien kanker di Korea Selatan pada pekan lalu dihebohkan dengan klaim yang menyatakan ada obat yang bisa menyembuhkan penyakti mereka. Obat untuk anjing ini disebut-sebut bisa menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Hal itu terjadi usai sebuah video dari Amerika Serikat yang viral di negara tersebut.

Video yang beredar di Korea Selatan itu berisi testimoni dari seorang pria Oklahoma bernama Joe Tippens yang mengklaim bahwa obat untuk anjing mampu menghilangkan kanker paru dalam tiga bulan.

Dilansir dari AsiaOne pada Kamis (28/11/2019), obat yang dimaksud adalah fenbendazole yang umumnya digunakan untuk membersihkan cacing atau parasit lain dalam usus anjing dan kucing.

Beberapa pasien dengan kanker stadium lanjut dilaporkan tak ragu mengunggah video testimoni mereka yang menyatakan dirinya mengalami perubahan usai menggunakan obat tersebut. Salah satunya adalah komedian dan penyanyi Korsel, Kim Chul-min yang mengalami kanker paru stadium empat.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Banyak Diburu, Pemerintah Bereaksi

20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Ilustrasi Kanker Paru Paru (iStockphoto)

Seorang apoteker di Seoul, Chun Bo-kyung, mengungkapkan bahwa pemberitaan itu membuat persediaan fenbendazole banyak diburu masyarakat.

"Pasien tampaknya sangat terpengaruh dengan apa yang mereka baca di internet," kata Bo-kyung.

Selain itu, ahli bedah hewan Lee Sang-yoon mengungkapkan dia menerima banyak telepon dari kliennya yang memintanya menjual obat tersebut untuk diberikan pada kerabat mereka yang terkena kanker.

"Saya sangat memahami situasi putus asa mereka dan bersimpati. Namun saya pastikan bahwa kami hanya memberikan obat ini untuk anjing dan kucing ketika mereka dibawa oleh pemiliknya," kata Sang-yoon.

"Kami sama sekali tidak menggunakannya untuk manusia."

Pemerintah dan asosiasi medis setempat pun bereaksi atas fenomena tersebut. Mereka menyatakan, obat-obatan hewan bisa berbahaya jika dikonsumsi manusia.

"Dosis obat yang tinggi dan diberikan dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kerusakan serius pada darah, saraf, dan hati," kata Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korsel dalam pernyataan mereka.

Korean Medical Association juga menegaskan bahwa mereka tidak merekomendasikan pengobatan semacam itu karena belum ada uji klinis pada manusia dan keamanannya tidak terjamin.

Dokter Ungkap Sudah Ada yang Terkena Efek Samping

20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Ilustrasi Kanker Paru Paru (iStockphoto)

Namun, beberapa pasien dilaporkan meminta pemerintah untuk melakukan uji klinis untuk memastikan apakah obat antiparasit itu benar-benar efektif pada manusia. Mereka juga dikabarkan telah membuat sebuah petisi daring.

Walau begitu, menurut Yoo Byung-chul, dokter dari Konkuk University Hospital di Seoul, sudah ada beberapa pasien yang mengalami masalah akibat penggunaan obat tersebut.

"Beberapa pasien menuju ke ruang gawat darurat dengan nekrosis usus dan efek samping serius lain setelah mengonsumsi fenbendazole," kata Byung-chul.

Sementara itu, menurut dokter Ahn Byoung-hai, kejadian tersebut karena media sosial yang memberikan harapan palsu menyebar dengan cepat di kalangan pasien.

"Kegilaan fenbendazole ini tidak akan terjadi kalau tidak ada internet," kata Byoung-hai seperti dikutip dari South China Morning Post.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya