Diperkirakan Hanya Hidup 48 Jam, Bayi Isabella Bisa Rayakan Natal di Rumah

Seorang bayi di Inggris diperkirakan hidup hanya 48 jam dengan kondisi prematur dan jantung yang berlubang

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Jan 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi bayi terkena penyakit langka (iStockphoto)
Ilustrasi bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bulan Desember lalu, untuk pertama kalinya, Isabella-Jean Woodhouse merayakan hari Natal pertamanya di rumah. Apalagi, bayi tujuh bulan itu sempat diperkirakan hanya akan bertahan selama 48 jam saja.

Sang ibu, Shannon, melahirkan putrinya secara prematur empat bulan lebih awal. Dia didiagnosis sepsis ketika berusia dua minggu, berukuran kecil hingga bisa masuk ke tangan ibunya, dan memiliki kondisi jantung yang tidak sempurna.

Detak jantungnya bisa terlihat melalui kulitnya yang sangat tipis. Selain itu, ia juga memiliki lubang di organnya tersebut.

"Dia pejuang dan dia bayi ajaib kami," kata ibu berusia 23 tahun itu seperti dilansir dari Fox News pada Selasa (7/1/2020).

Ketika dilahirkan, dokter mengatakan bahwa harapan hidup Isabella hanya 50 persen. Kemungkinan dia tidak akan bertahan hingga 48 jam pertamanya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Sempat Diberitahu Tak Bisa Hamil Lagi

Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. (iStockphoto)

Diberitakan oleh PlymouthLive, Shannon, asal Morecambe, Inggris, sempat didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik. Dia pernah diberitahu bahwa setelah putranya, Ishak lahir, ia tidak akan bisa hamil lagi.

Namun pada bulan Juni lalu, anak keduanya lahir. Dia dilarikan ke Royal Lancaster Infirmary dan dirujuk ke Royal Preston Hospital. Shannon menceritakan, anak itu tidak ada di sampingnya karena ia dipisahkan di unit yang berbeda. Pikirannya berkecamuk saat itu.

"Ada begitu banyak hal yang terlintas di kepala saya. Saya hanya berpikir, ibu macam apa saya yang membuat saya tidak bisa bersamanya ketika dia mengambil napas terakhirnya?"

Dokter lalu memberikan perawatan intensif pada bayi itu. Dia juga mendapatkan operasi pada lubang di jantungnya.

"Itu adalah operasi sederhana, tapi rasanya seperti operasi otak bagi saya. Dia sangat kecil dan kami tidak tahu apakah dia akan berhasil," kata Shannon.

Beruntung, Isabella berhasil melewati operasi tersebut. Bulan Desember lalu, dia diperbolehkan pulang untuk merayakan hari Natal bersama keluarganya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya