Liputan6.com, Manila Semakin merebaknya virus corona atau Covid-19 membuat ratusan pengantin di Filiphina diharuskan menikah sembari menggunakan masker. Begitu pun dengan para tamu undangan.
Filipina sering menyelenggarakan pernikahan massal yang dibiayai pemerintah. Bedanya, kali ini setiap pasangan memakai masker medis dan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum acara dimulai.
Baca Juga
Sebelum menikah, setiap peserta diwajibkan menjalani serangkaian pemeriksaan. Tindakan ini merupakan pencegahan terhadap ancaman coronavirus.
Advertisement
"Jika keluarga kami kuat, kota Bacolod menjadi kuat juga," ujar Mayor Evelio Leonardia, petugas setempat, dilansir dari ABC.
Pernikahan massal yang telah menjadi tradisi ini biasanya dilakukan setelah Hari Valentine, dan pernah memuncaki rekor 2.013 pasangan menikah di tahun 2013.
Kasus Virus Corona tak banyak
Pada tanggal 20 Februari 2020, sebanyak 220 pasangan menikah di kota Bacolod, Filipina, sambil memakai masker. Bahkan saat sesi mengikat janji dan mencium pasangannya, tidak satupun dari mereka melepas maskernya.
Pernikahan massal juga biasa dilakukan di Korea Selatan, dengan jumlah total 30.000 orang menikah bulan ini (bahkan di tengah kekhawatiran terhadap Covid-19).
Pernikahan dilakukan di Cheong Shim Peace World Centre, Gapyeong, yaitu gereja unifikasi milik Korea Selatan, dan setiap orang yang hadir diberikan hand sanitizer dan masker bedah.
Sebelumnya, di Filipina terdapat 3 kasus terdampak Covid-19, 1 orang meninggal dan 2 orang dinyatakan sembuh.
Advertisement