Liputan6.com, Jakarta Semakin bertambahnya jumlah kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia tentu mengkhawatirkan. Penduduk yang menyebar di berbagai pulau, dan jumlahnya yang tidak sedikit di masing-masing pulau, terutama ibukota negara saat ini, Jakarta, yang merupakan kota sibuk dan memiliki banyak penduduk memiliki risiko penyakit yang sama.
Mungkin akan sulit jika menutup semua jalur transportasi di Indonesia untuk mencegah penyebaran COVID-19, sebagaimana yang dianjurkan WHO dan CDC. Bila di luar negeri pemerintah setempat mengimbau agar menghindari penggunaan transportasi umum, seperti angkutan umum, taksi, bis, kereta, dan sebagainya. Mungkin di Indonesia agak sulit karena satu-satunya akses untuk mencapai tujuan lebih murah menggunakan transportasi umum.
Baca Juga
Masih belum diketahui secara pasti bagaimana COVID-19 menyebar, tapi virus yang sama diketahui menularkan melalui droplet dari batuk dan bersin, atau permukaan yang disentuh orang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang yang sehat.
Advertisement
Mengutip laman BBC, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari penularan virus corona di angkutan umum, seperti:
1. Hindari berada di tempat yang berdesakan dengan orang lain.
Jika angkutan penuh, tunggu angkutan lain yang masih jarang penumpang. Tidak berdekatan (beri jarak minimal 2-3 meter) dengan orang yang batuk atau bersin selama lebih dari 15 menit.
Dr. Lara Gosce, di Institute of Global Health, mengatakan penelitiannya (diterbitkan pada tahun 2018) menunjukkan orang yang menggunakan underground (kereta bawah tanah) secara teratur lebih mungkin untuk menderita gejala seperti flu.
"Terutama, pilihan jalur yang pendek (yang disukai banyak orang) memiliki tingkat penularan penyakit seperti flu lebih tinggi daripada jalur dengan tujuan lebih jauh (yang sedikit penumpangnya), katanya.
Sama halnya dengan bepergian menggunakan bis yang sepi dan ramai penumpang, tentu risikonya akan berbeda. Juga tergantung ventilasi dan berapa lama Anda menghabiskan waktu di bis dan kereta.
Meskipun WHO menyarankan untuk menghindari transportasi umum, namun pemerintah Inggris dan Indonesia tidak mengimbau warganya untuk menghindari transportasi publik ini.
David Nabarro, seorang penasihat khusus tentang COVID-19 untuk WHO, mengatakan, meskipun transportasi umum adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan, bukti menunjukkan bahwa jenis "kontak sekilas" yang dimiliki orang ketika bepergian bersama, tampaknya tidak menjadi "sumber penularan" terpenting.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Jika darurat
Untuk meminimalisir penyebaran virus, sebaiknya Anda membawa hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% untuk berjaga-jaga jika dalam angkutan umum tidak menyediakannya.
Semprotkan setiap kali Anda menyentuh permukaan yang paling sering disentuh seperti kenop pintu, pegangan, uang kembalian, setelah bersin, batuk atau buang ingus, sebelum dan sesudah makan, sebelum menyentuh wajah, sebelum memakai masker dan juga sesudah melepas masker.
Jika ada kesempatan, segera cuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Jangan sungkan untuk menegur (tanpa menyinggung), siapapun yang Anda temui batuk atau bersin tidak ditutupi dengan masker atau tisu atau siku. Jika ia tidak memiliki masker atau tisu, berikan selembar padanya untuk menyelamatkan Anda dan orang lain.
Jika Anda tidak sakit, sebaiknya tidak memakai masker. “Rata-rata orang sehat tidak perlu pakai masker, dan mereka tidak boleh memakai masker,” kata spesialis infeksi Eli Perencevich, MD, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa.
“Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka. Mereka yang memakainya secara salah, justru meningkatkan risiko infeksi karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka."
Jika Anda Sakit sebaiknya berdiam diri di rumah. Tapi jika dalam keadaan darurat, lakukan hal ini:
- Hindari kontak dengan orang lain
- Gunakan masker dengan baik dan benar. Ganti setiap 4 jam sekali atau sebelumnya jika dirasa sudah basah.
- Tutupi hidung dan mulut setiap batuk atau bersin, jangan buang lendir ingus atau dahak sembarangan. Pakai tisu dan setelahnya buang ke tempat sampah yang sesuai.
- Perbanyak minum air putih dan makanan bergizi seperti buah dan sayur.
Advertisement